• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Perkiraan Turunnya Lailatul Qadar Berdasar Pengalaman Para Ulama Tashawuf
  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH
  • Rasionalitas Sang "Kiai Mbeling"
  • Kesharlindung: Guru Mulia Karena Karya
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Pendidikan Tercinta

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Reportase Maiyah / KENDURI CINTA APRIL 2013: Jazz Tujuh Langit

Monday, April 15, 2013

KENDURI CINTA APRIL 2013: Jazz Tujuh Langit

ADA yang berbeda dalam tata panggung Kenduri Cinta edisi April 2013 yang jatuh pada tanggal 12. Bonang, saron, rebana, kendhang, berjajar rapi di atas panggung – yang ukurannya lebih luas daripada biasanya – bersama dengan biola, keyboard, saxophone, drum. Belum saja pukul setengah delapan malam, jamaah sudah ramai berdatangan, mengisi baris-baris gelaran di depan panggung, turut menikmati gladi resik kelompok Kiai Kanjeng yang berkolaborasi dengan Beben Jazz and Friends.

Tepat pukul delapan, acara dibuka dengan tadarus Surah Al-Fath, lalu diprologi oleh Mas Baim, Mas Adi, Mas Anjar, Mas Boim, dan Mas Rusdi. Sebagaimana mukadimah yang ditulis sendiri oleh Cak Nun untuk tema kali ini, jazz itu ‘mengalir’, bukan ‘aliran’. Dan dia tidak terbatas hanya dalam dunia musik, tetapi juga dalam bentuk-bentuk proses kehidupan yang kita jalani.

Lalu tujuh. Orang Jawa punya beberapa kata baik yang mengandung unsur tujuh (atau pitu dalam Bahasa Jawa) : pitulungan, pituduh. Lalu kita menyebut wujud kesepakatan kita dengan kata ‘setuju’, bukan sepuluh atau yang lain. Juga orang Betawi punya tokoh pahlawan yang namanya Si Pitung.

Tak hanya di Indonesia. Kita mengenal ada seven wonders, seven habits. Lalu sekarang juga marak kebiasaan nongkrong anak-anak muda di Seven Eleven. Maka pasti tujuh ini bukan hanya urusan orang Jawa. Ini rahasia Tuhan.

Al-Fatihah terdiri dari tujuh butir ayat. Sebelum sampai pada tujuh, kita harus terlebih dulu mengenal enam. Enam itu masa. Enam itu akhir. Kalau misalnya rumah kita bernomor 6, kemungkinan kita akan lama tinggal di rumah itu, atau bahkan mungkin akan seterusnya di situ. Allah sendiri menceriterakan penciptaan langit dalam enam masa. Al-Quran berakhir pada surah ke-114 (1+1+4=6).

Nama-nama Nabi yang diperkenalkan kepada kita ada 25; 2+5=7. Tujuh ini angkanya Nabi Muhammad. Thoriqoh Syadziliyah mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu pembuka dari yang tertutup dan penutup dari yang masa lalu. Nabi Muhammad berkedudukan sebagai penutup sekaligus pembuka.

Kembali ke langit. Di dalam Al-Quran langit disebut berpasangan dengan bumi, sammawati wal ardl. Bumi disebut dalam bentuk kata tunggal, sementara langit disebut dalam kata jamak; menujukkan bahwa dia berlapis-lapis.

Dalam kesempatan ini juga diperkenalkan Ketua KC yang baru, Bang Boim (Muhammad Ridwan) – yang sebelumnya pada 2006-2007 juga pernah mengetuai KC. Pada edisi KC kali ini, beberapa teman dari lingkar Maiyah di kota lain turut datang. Mas Adhon dari Bangbang Wetan Surabaya diminta naik ke atas panggung.

Baca Juga

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
“Di BBW itu ya mungkin hampir sama dengan forum KC ini, tapi saya belum bisa mengkomparasikan juga karena baru kali ini saya bisa datang ke KC. Tapi sekilas saya lihat muatan ilmu di sini lebih berbobot. Kalau durasinya ya hampir sama, sampai menjelang Shubuh. Saya sendiri di BBW sejak pertama kali forum itu diadakan, tapi nggak rutin datangnya. Yang saya rasakan di setiap forum adalah rasa nyaman. Meskipun dari banyak yang disampaikan ada yang saya nggak ngerti, tapi ada keasyikan yang saya rasakan dalam kebersamaan di Maiyah ini. Saya merasa sangat mudah menjalin persahabatan melalui forum-forum Maiyah.”

Feel The Jazz

“Nggak terasa sudah satu tahun saya di KC,” ujar Mas Beben mengawali sesi pertama, “Dengan apresiasi yang luar biasa dari KC, setahun sangat tidak terasa. Main di mana-mana, Beben Jazz itu cirinya dua : topi dan kacamata. Karena kadang ketika main di festival jazz saya merasa sepi dalam keramaian, maka saya bersembunyi di belakang kacamata saya. Dan itu saya selalu merem. Tapi hari ini di KC, saya mau buka kacamata saya untuk Anda semua.”

“Saya tidak berusaha untuk menunjukkan apa-apa, tidak ingin menunjukkan main gitar yang mlintir, yang akrobatik. Saya hanya ingin berusaha main jazz dengan khusyuk, karena dari kekhusyukan ini lahir keindahan. Di sini saya ingin berbagi kebahagiaan dengan kalian semua.”

Mas Beben dan kawan-kawan – ada Nick di saxophone, Ivan di keyboard, Ricky di bass, dan Nair di drum – membawakan lima lagu. Lagu pertama berasal dari era ’80-an, Just The Two of Us dari Grover Washington. Dilanjut dengan lagu pop Prancis yang di-Inggris-kan yang kemudian menjadi lagu kedua terpopuler abad XX setelah Yesterday-nya The Beatles, Autumn Leaves dibawakan dalam blues. Lagu ketiga Fly Me to The Moon dalam funk, lalu What A Wonderdul World dalam swing dan bossas, dipungkasi dengan So Danco Samba-nya Antonio Carlos Jobim.

“Luar biasa apresiasi yang kami dapatkan di sini. Serunya, penonton sudah sangat mengerti kapan harus tepuk tangan di jazz. Setiap aliran musik punya cara tepuk tangan tersendiri. Kalau di rock Anda bisa tepuk tangan di sepanjang lagu. Kalau musik klasik, belum boleh tepuk tangan kalau belum selesai. Di jazz, seperti yang Anda lakukan tadi, tepuk tangan tiap ada improvisasi.”

“Jazz itu musik yang memerdekakan. Lalu kenapa mesti belajar? Supaya kita makin tahu apa yang kita mau. Ada orang yang inginnya musik seperti ini, tapi tidak bisa mewujudkannya karena kurang secara keilmuan. Di situlah pentingnya belajar; supaya apa yang dia inginkan sesuai dengan refleksikan.”

“Orang yang makin bisa hidup menjadi diri sendiri, hidup sesuai yang dia pilih. Bukan hidup yang memilih dia. Kalau kita punya kesempatan seperti itu, berbahagialah. Kita di dalam komunitas jazz Kenduri Cinta ini diajak nge-jazz secara nggak langsung. Tanpa sadar kita makin punya kemerdekaan itu.”

Mas Beben mengundang siapapun yang berkeinginan belajar musik secara teknis untuk datang bergabung ke Komunitas Jazz Kemayoran atau ke Kandank Jurank Doank.

“Salah satu filosofi jazz adalah bermain sambil mendengar. Bukannya tidak mau latihan, tapi kita selalu ingin ada misteri dalam permainan. Ada spontanitas. Bermain sambil mendengar, akhirnya dengan pertalian batin kita, kita bisa bermain kompak.”

“Luar biasa prolog yang dibuat oleh Cak Nun. Waktu terima e-mail-nya, saya sangat terharu sampai menangis beberapa kali di depan istri saya. Saya terharu karena Cak Nun sangat nge-jazz – bukan hanya sebagai aliran musik, tapi sebagai sikap hidup. miles Davis dan John Coltrane pun belum tentu bisa nulis se-jazzy Cak Nun. Dan senior-senior jazz saya belum ada yang bisa ngomong sedalam itu.”

“Dalam rangka Jazz Tujuh Langit, selama seminggu saya dan istri saya ke Jogja untuk rekreasi sambil jam session dengan Kiai Kanjeng. Banyak musisi di Indonesia yang lupa pada hakikat atau falsafah musik. Saya di Jogja menemukan bahwa masih banyak musisi-musisi sejati di Jogja. Saya belajar banyak di sana.”

Sebelum masuk ke sesi kedua, yaitu Kiai Kanjeng bersama Mbak Via, Mas Wahyu membacakan mukadimah yang ditulis Cak Nun, berjudul sama dengan judul acara malam ini.[1]

Sumber : Kenduricinta.Com

Tweet

Related Posts

  • Peringatan 45 Tahun Persada Studi Klub (PSK), Bersiap Terbitkan Majalah Sastra "Sabana" PADA tahun 1968, Jogja mempunyai kelompok sastra yang telah melahirkan penyair  besar seperti Emha Ainun Nad
  • DARI SUMUR PADHANG MBULAN 15/8/2011 (II) BEGITULAH, sebagaimana dituturkan diawal, segala hal yang terjadi di luar negeri, terutama berkaitan de
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik" Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ketimpangan. Atas nama keadilan para hulubalang berlomba me
  • Dia Tidak Mengajariku: Dialah Guruku Umbu Landu Paranggi “Sedemikian rendahnya orang modern sehingga untuk berbuat baik saja perlu motivasi.” demikian
  • Memaknai Revolusi Dalam Maiyah Reportase Mocopat Syafaat 2013 Catatan : Fahmi Agustian HUJAN cukup deras yang mengguyur tanah Jogja pada pertengah
  • "Qiyam....mu Lali" Reportase Kenduri Cinta Desember 2012 Ya ayyuhal muzzammil, qumillayla illa qolila.... Ya ayyuhal mud
KENDURI CINTA APRIL 2013: Jazz Tujuh Langit
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Monday, April 15, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link KENDURI CINTA APRIL 2013: Jazz Tujuh Langit sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design