• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Perkiraan Turunnya Lailatul Qadar Berdasar Pengalaman Para Ulama Tashawuf
  • Maiyahan Harlah NU 2013: Atlas Walisongo
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH
  • Daftar Penerima Tunjangan Khusus Daerah Terpencil (Dikdas SD-SMP) Tahun 2013

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Guru Menulis / TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH

Monday, January 21, 2013

TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH

SESUNGGUHNYA, agama memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama tidak hanya memberikan petunjuk bagaimana manusia harus berhubungan dengan Tuhan melalui ritual-ritual keagamaan yang bersifat mahdlah. Lebih dari itu, ia diturunkan kepada umat manusia untuk mengatur segala sesuatu yang menyangkut peri kehidupan di dunia dengan segala aktifitasnya. Tentang bagaimana manusia harus bersikap terhadap dirinya sendiri, tata cara bergaul dengan sesama, bagaimana mestinya memberlakukan alam semesta, dan lain sebagainya. Tujuan akhir dari semua itu tak lain keselamatan dan kebahagian manusia itu sendiri. Dengan kata lain, ketika suatu hari nanti kehidupan dunia ini harus berakhir, manusia tetap berada pada jalan yang dikehendakiNya, bukan jalan menyimpang yang sama sekali berada di luar arah dan petunjukNya.

Namun disadari atau tidak, pemahaman tentang makna agama itu mengalami pergeseran sedemikian rupa di benak sebagian orang pada kurun waktu terakhir. Ketika kata agama didengungkan, barangkali yang muncul di alam bawah sadar adalah segala sesuatu yang sejatinya bukan agama, tapi merupakan simbol dari agama itu sendiri. Orang melakukan shalat, haji, kegiatan-kegitan di majelis taklim, dan kegiatan-kegiatan bersifat “akherat” lainnya. Agama pada akhirnya dikotakkan hanya pada tempat-tempat tertentu, dan tidak berlaku di tempat-tempat lain. Hal itu dapat kita lihat, umpamanya dalam tayangan sinetron-sinetron “islam” di layar televisi. Bagaimana agama didefinisikan secara dangkal dengan mengedepankan simbol-simbol dan mengesampingkan inti dari agama. Padahal, ketika ada seorang petani yang dengan tekun mengerjakan sawahnya, ketika ada tukang becak dengan gigih berkeringat mengayuh becak demi menafkahi anak istrinya. Bukankah ia sama sekali tak berjauhan dengan agama?

Pada titik inilah, pemberian mata pelajaran agama di sekolah-sekolah formal menemukan tantangannya. Sebab diakui atau tidak, pendidikan agama –dan juga pendidikan-pendidikan normatif lainnya- ketika diformulasikan dalam sebuah kurikulum yang wajib diterapkan di lembaga pendidikan formal, yang kerap terjadi adalah tidak sampainya ruh pendidikan itu dalam perilaku siswanya. Artinya, pendidikan agama pada siswa belum sampai pada tahap bagaimana beragama dengan benar. Yang terjadi adalah siswa belajar tentang agama, dan tak ada jaminan jika pengetahuan tentang agama itu akan menjadi spirit yang mendasari perilaku siswa dalam kehidupan sehari-harinya.

Padahal, jika berbicara pada arasy ideal, pedoman kurikulum PAI di sekolah sudah sangat lengkap meliputi seluruh unsur domain peserta didik, baik dari kognitif, afektif maupun psikomotorik. Bahwa pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Akhlak mulia yang dimaksud mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama itu sendiri. Sedangkan peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Baca Juga

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Tata Cara Mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017
  • Guru Menulis, Antara Mulia dan Karya
Namun dalam kenyataannya, adakah semua hal seperti yang tertuang dalam pedoman kurikulum itu telah terpenuhi? Bukankah masih ada bagian ruang lingkup, fungsi dan pendekatan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang belum dapat diterapkan oleh para praktisi pendidikan dan guru agama pada umumnya. Bukti yang paling kongkrit dari analisa itu adalah produk pendidikan itu sendiri. Bahwa setelah para peserta didik digembleng pendidikan agama dalam jangka sekian waktu di lembaga sekolah mulai SD hingga SMA, adakah jaminan bahwa nilai-nilai luhur itu telah tertanam dan melekat dalam jiwa peserta didik yang akan memengaruhi segala perilaku sehari-hari dalam kehidupan individual, maupun sosial kemasyarakatan?

Sebetulnya, banyak pendekatan pembelajaran pendidikan agama yang bisa dilakukan tidak hanya oleh guru agama, tapi semua guru di sekolah pada umumnya. Yang terpenting sesungguhnya para guru tidak bertindak sebagai tukang khutbah yang menjejali murid-muridnya dengan berbagai pengetahuan agama tanpa upaya merefleksikannya dalam kehidupan nyata. Tentang keimanan misalnya, yang terutama bukan informasi tentang adanya Tuhan, namun bagaimana seorang guru bisa memberikan peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan melalui media-media yang ada di sekelilingnya.

Hal yang sama bisa diterapkan pada persoalan budi pekerti atau akhlak mulia. Guru tak perlu menjelaskan apa dan bagaimana budi pekerti. Akan lebih mengena jika guru melakukan pembiasaan dengan terus memantau segala hal terkait perilaku peserta didiknya. Pada tahap ini, keteladananlah yang terpenting. Artinya, sebelum berbicara akhlak mulia, guru harus memosisikan dirinya sebagai figur yang patut menjadi teladan bagi anak didiknya.

Terkait dengan pendidikan agama ini, menarik untuk mendengarkan penuturan Emha Ainun Nadjib (2001). Menurutnya, dalam kehidupan ini manusia boleh menyandang predikat budaya apapun dalam kehidupan. Namun yang terpenting adalah bagaimana manusia bisa lulus dengan tetap menjadi manusia. Kurikulum dasar pendidikan agama menurutnya hanya ada dua, ialah ketakjuban dan tanggung jawab kepada Allah SWT. Sesempat-sempatnya seorang guru, orang tua, atau siapapun yang terlibat dalam pendidikan anak (terutama tingkat dasar) menumbuh-kembangkan dua potensialitas rohaniah dan intelektual tersebut. Setiap kali berkomunikasi dengan peserta didik, diusahakan agar mengarahkannya pada dua hal itu. Siswa melihat air, diajak menemukan asal muasal dan manfaat air, sehingga ia takjub kepada Allah. Siswa melihat pagi hari, matahari bersinar, embun yang jatuh, daun tertiup angin, cacing menembus bumi, menatap, mendengar, dan mengalami apapun saja dalam kehidupan selalu diajak mencenderungkannya pada kesadaran ketuhanan.

Pada titik yang sama, siswa juga dilatih bertanggung jawab. Artinya, bahwa segala yang tersebar di alam semesta ini adalah milikNya semata. Yang harus dilakukan guru (terutama guru agama) adalah membangun kesadaran pada jiwa peserta didik, bahwa ia tak berhak menentukan apa yang harus dan tak boleh dilakukan. Satu-satunya jalan adalah mendengarkan kata si Pemilik Kehidupan. Maka tak ada kemungkinan lain bagi mereka selain harus taat kepada-Nya. Insya Allah, jika kedua hal itu telah tertanam dalam sanubari siswa sejak dini, kelak ketika ia melakukan apapun saja dalam kehidupan, semata-mata sedang menjalankan kegembiraan bertanggung jawab pada pencipta-Nya. Bukan lantaran taat pada kita, atau takut pada polisi atau negara.

Alhasil, memang tidak gampang untuk menjalankan semua itu. Namun setidaknya, jika ada upaya yang sungguh-sungguh dan serius untuk melakukankannya, sangat tidak tertutup kemungkinan bahwa ke depan, siswa tidak hanya sedang belajar agama selama di sekolah. Mereka bahkan telah belajar beragama dengan benar. Sehingga ketika suatu hari nanti harus betul-betul berkiprah dalam dunia nyata, ia akan berusaha menjalankan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-harinya sesuai dengan pelajaran agama yang pernah diperolehnya selama di sekolah. Wallahua’lam bisshawab (*) 
*) Ditulis oleh Em. Syuhada, Guru PAI SDN Talunrejo III Bluluk Lamongan

Tweet

Related Posts

  • Tata Cara Mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017 pejalansunyi.id | Untuk mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017 dengan Tema Penguatan Peran Keluarga dalam Pendid
  • Guru Menulis, Antara Mulia dan Karya Pejalansunyi.id | GURU mulia karena karya. Tema itulah yang kembali diangkat pada peringatan Hari Guru Nasional (HG
  • Betulkah Belajar bagi Anak Lebih Penting Daripada Bermain? SEORANG Ibu berkata kepada putranya yang sedang asyik bermain mobil-mobilan, “Ariefff, kok masih bermain sih, Mama
  • Makhluk dari Manakah Sertifikasi itu? Tanpa uji sertifikasipun, kalau para guru mempersembahkan hidupnya secara total dengan kemauan mengembangkan segala
  • Dibutuhkan: Guru Mbeling Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 sudah beres. Akan tetapi, bagi sejumlah pengamat dan ke
  • Pendidikan Anti KKN: Efektifkah? Korupsi bukan hanya terjadi di pusat, melainkan sudah sangat merata di seluruh wilayah Indonesia. Media nasional leb
TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Monday, January 21, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design