• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Perkiraan Turunnya Lailatul Qadar Berdasar Pengalaman Para Ulama Tashawuf
  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH
  • Rasionalitas Sang "Kiai Mbeling"
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Guru Menulis / Makhluk dari Manakah Sertifikasi itu?

Tuesday, March 5, 2013

Makhluk dari Manakah Sertifikasi itu?

Tanpa uji sertifikasipun, kalau para guru mempersembahkan hidupnya secara total dengan kemauan mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, produk pendidikan akan dapat dipertanggungjawabkan pada kurun waktu kedepan. Dan yakinlah, ketika hal itu dilakukan dengan formulasi hati yang selesai – meminjam bahasanya Emha –, barakah Allah akan berseliweran menaungi kehidupan kita semua. Masih percayakah para guru dengan manajemen ’barakah’ ditengah hiruk pikuk zaman yang serba mengedepankan rasionalitas seperti sekarang ini.
PERAN guru dalam dunia pendidikan tak bisa dipandang sebelah mata. Guru adalah ujung tombak yang menentukan hitam putihnya proses pembelajaran. Itulah sebabnya, tak salah guru dipandang sebagai tenaga profesional yang tentu saja harus dijamin hak-haknya. Dikeluarkannya Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah upaya pemerintah melindungi hak-hak guru sebagai tenaga profesional. Undang-undang yang merupakan dasar pelaksanaan program sertifikasi guru dalam jabatan, selain bertujuan meningkatkan kualitas guru, juga berakibat pada peningkatan kesejahteraan secara finansial. Hal penting yang kemudian harus dipertanyakan, apakah pelaksanaan sertifikasi itu akan secara otomatis meningkatkan kualitas guru, untuk selanjutnya meningkatkan mutu pendidikan? Adakah jaminan bahwa ketika kesejahteraan hidup telah terpenuhi, kualitas guru juga akan lebih bermutu?

Setyati Rahayu (SR), dalam tulisannya berumbul Makna Sertifikasi Guru dan Model Pembelajaran (Radar Bojonegoro, 14/4/2010) mencoba ‘menggugat’ hal tersebut, SR menyoroti program sertifikasi yang menurutnya kontradiktif dengan tujuan asalnya. Sertifikasi yang asalnya bertujuan meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan, berubah menjadi ajang pencapaian tunjangan profesi semata. Itulah sebabnya, sertifikasi meskipun berdampak pada kesejahteraan guru, ternyata tak berkorelasi positif terhadap mutu pendidikan. Meski tidak seratus persen benar, tapi hasil pelaksaan Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2012 yang lalu patut menjadi perenungan bersama.

Berbeda dengan SR, Amin Mustofa, S.Pd (AM) terkesan “berang”. Dalam tulisan berjudul Sertifikasi Tak Berkorelasi Positif terhadap Mutu Pendidikan? (Radar Bojonegoro, 18/4/2010), AM menyoroti tulisan SR. Menurutnya, SR terlalu serampangan dan tergesa-gesa dengan anggapannya. Mestinya, SR harus menyuguhkan bukti kongkrit yang berasal dari data penelitian, atau semacamnya, sehingga tulisannya bisa dipertanggungjawabkan. Kalaupun toh ada guru produk sertifikasi yang ternyata berkinerja rendah, itu lebih bersifat oknum dan tak bisa digeneralisasi. Guru semacam itu pun tak bisa begitu saja disalahkan, karena mereka membutuhkan proses. Alhasil, menurut AM sertifikasi bukanlah program yang sia-sia.

Baca Juga

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Tata Cara Mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017
  • Guru Menulis, Antara Mulia dan Karya
Untuk menetralisir dua hal tersebut, ada baiknya memperhatikan makalah yang disampaikan Dr. Fasli Jalal, Phd. pada seminar pendidikan yang diselenggarakan PPS Unair, tanggal 28 April 2007 silam. Menurutnya, sertifikasi sebagai upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan tak boleh dimaknai sepenggal oleh para guru, namun harus dipahami secara utuh. Sejak awal harus ada penekanan, bahwa sertifikasi hanyalah sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh sebab itu, harus ada pemisahan yang jelas antara tujuan yang akan dicapai dengan alat yang digunakan. Kalau kemudian ada peningkatan kesejahteraan guru dalam hal tunjangan profesi, hal itu semata-mata konsekuensi logis dari kemampuan yang dimaksud. Tapi itu sama sekali bukan tujuan.
Namun dalam pelaksanaannya, tak dimungkiri bahwa ada sebagian guru yang terjebak pada kedangkalan berfikir dengan meletakkan cara sebagai tujuan. Lihatlah pada awal-awal pelaksanaan sertifikasi. Berbagai kasus kecurangan kerap kali ditemui dalam penyusunan dokumen portofolio. Manipulasi jam mengajar, penjiplakan karya tulis ilmiah, pemalsuan penghargaan atau sertifikat pelatihan, hanyalah segelintir contoh, bahwa ketika sertifikasi diletakkan sebagai tujuan, maka gerbong sertifikasi mungkin akan keluar dari relnya. Yang terutama bagi guru semacam ini tidak berusaha sedemikian rupa meningkatkan kualitasnya, justru yang terutama hanyalah mendapatkan sertifikat pendidik demi memiliki kemungkinan mendapatkan kehidupan yang layak dengan memperoleh tunjangan profesi.

Memang, tidak semua guru bermental semacam itu. Namun apapun, hal tersebut tentu mencoreng wajah dunia pendidikan kita. Maka tak ada jalan lain, satu-satunya yang harus ditempuh agar pendidikan di Indonesia mendapatkan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan adalah kembali pada masing-masing guru untuk membangun komitmen dalam dirinya masing-masing. Guru memang memiliki fungsi strategis dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sebagaimana diisyaratkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung-jawab.

Permasalahannya kemudian, bagaimana seorang guru mampu menjalankan fungsi semacam itu jika ia sendiri tidak memiliki karakter sebagaimana yang disebutkan dalam undang-undang. Analoginya sederhana, mungkinkah seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain jika ia sendiri tak memiliki sesuatu untuk diberikan? Mungkinkah seorang guru akan mengajarkan kejujuran jika ia sendiri tidak jujur? Hal semacam ini patut menjadi renungan kita bersama, terutama para guru yang ketercerahan kehidupan masa depan terletak dipundaknya. Alangkah naif, jika hanya demi mengejar perolehan materi semata, guru bersedia melakukan tindakan tak terpuji yang mengesampingkan aspek moralitas.

Menjadi guru mungkin bukan pilihan, tapi ketika seorang manusia telah terseret dalam arus pusaran takdir dengan keniscayaan menjadi guru tanpa kemampuan sedikitpun menghindar dari keniscayaan semacam itu, pada saat yang bersamaan ia harus segera menyadari bahwa profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Bahkan saking mulianya profesi itu, Sayyidina Ali yang merupakan pintu ilmu, bersedia menjadi hamba seseorang yang mengajarkan satu huruf kepadanya. Maka alangkah naifnya jika hanya demi mengejar perolehan materi semata, guru bersedia melakukan tindakan tak terpuji yang mengesampingkan aspek moralitas.
Saya tak mengatakan bahwa uji sertifikasi bukan hal yang penting. Tapi percayalah, tanpa uji sertifikasipun, kalau para guru mempersembahkan hidupnya secara total dengan kemauan mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, produk pendidikan akan dapat dipertanggungjawabkan pada kurun waktu kedepan. Dan yakinlah, ketika hal itu dilakukan dengan formulasi hati yang selesai – meminjam bahasanya Emha –, barakah Allah akan berseliweran menaungi kehidupan kita semua. Masih percayakah para guru dengan manajemen ’barakah’ ditengah hiruk pikuk zaman yang serba mengedepankan rasionalitas seperti sekarang ini.
Sekali lagi, sertifikasi hanyalah alat, bukan tujuan. Para guru harus cerdas membedakannya. Jika tidak, jangan terlalu banyak berharap bahwa program sertifikasi akan meningkatkan mutu guru, untuk kemudian meningkatkan kualitas pendidikan. Walhasil, kualitas pendidikan di Indonesia tak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan, bahkan mungkin akan semakin terpuruk di kolong sejarah. Wallahu A’lam Bisshawab.***

*) Penulis adalah Guru PAI SDN Talunrejo III Kec. Bluluk. Tinggal di Ngimbang Lamongan.

Tweet

Related Posts

  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH SESUNGGUHNYA, agama memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama tidak hanya memberikan pe
  • Pendidikan Anti KKN: Efektifkah? Korupsi bukan hanya terjadi di pusat, melainkan sudah sangat merata di seluruh wilayah Indonesia. Media nasional leb
  • Tata Cara Mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017 pejalansunyi.id | Untuk mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017 dengan Tema Penguatan Peran Keluarga dalam Pendid
  • Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Pendidikan Tercinta SAAT surat ini ditulis, kami berharap pak menteri Anies Baswedan baik-baik saja. Semoga Bapak Menteri Pendidikan dan
  • Dibutuhkan: Guru Mbeling Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 sudah beres. Akan tetapi, bagi sejumlah pengamat dan ke
  • B-B =O; Belajar - Buku = Omong Kosong sumber foto: rahimimajinasi.wordpress.com DI PENGHUJUNG tahun kemarin, saya kembali mendapatkan bingkisan dari p
Makhluk dari Manakah Sertifikasi itu?
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Tuesday, March 05, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Makhluk dari Manakah Sertifikasi itu? sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design