• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Perkiraan Turunnya Lailatul Qadar Berdasar Pengalaman Para Ulama Tashawuf
  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH
  • Rasionalitas Sang "Kiai Mbeling"
  • Kesharlindung: Guru Mulia Karena Karya
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Pendidikan Tercinta

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Guru Menulis / Ayo Menulis, Wahai Para Guru!

Wednesday, February 20, 2013

Ayo Menulis, Wahai Para Guru!


PERBINCANGAN seputar pendidikan memang selalu menarik. Diskusi tentangnya menawarkan berbagai pintu kemungkinan yang tak habis digali, bahkan mungkin tak pernah selesai. Konsep belajar sepanjang hayat (long live education) atau dalam terminologi islam ‘belajarlah sejak dalam kandungan sampai ke liang lahat’ adalah sepenggal bukti bahwa pendidikan identik dengan kemanusiaan. Selama kehidupan ada, selama itu pula pendidikan harus tetap dilangsungkan demi mempertahankan identitas kemanusiaan.
Dewasa ini, buruknya mutu pendidikan di Indonesia menjadi kenyataan yang tak hanya memprihatinkan, bahkan menjadi persoalan serius yang harus menjadi pemikiran bersama. Berbagai riset terkait dunia pendidikan meletakkan Indonesia pada kenyataan yang mengenaskan. Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006 lalu menyebutkan, masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Mereka lebih memilih menonton TV (85,9%), mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id).
Kondisi serupa dialami juga oleh guru di wilayah Mojokerto. Data pengunjung perpustakaan di Kota Mojokerto sampai September 2008 menunjukkan, dari total pengunjung sejumlah 14.610 orang, guru sebagai sosok yang diharapkan mampu meningkatkan minat baca di kalangan peserta didik justru terbilang sangat minim. Jumlah guru yang tercatat mengunjungi perpustakaan sebanyak 230 orang dengan rincian 60 guru laki-laki dan 170 guru perempuan. Dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bahkan lebih parah, yakni 140 orang. Peringkat tertinggi didominasi oleh kalangan pelajar (6.200 orang), mahasiswa (1.510 orang), masyarakat umum (5.830 orang), serta kalangan swasta (700 orang). (Radar Mojokerto, 12/10/2008)
Meski bersifat lokal, kondisi tersebut patut disayangkan. Sebab, guru adalah sosok yang tak boleh bosan melakukan penjelajahan intelektual. Keberadaan guru yang belum menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk memperluas cakrawala pemikiran tak bisa dipandang remeh begitu saja. Perpustakaan identik dengan membaca. Ketika guru enggan ke perpustakaan, ada kemungkinan ia kurang memiliki greget untuk mengembangkan potensi keguruannya. Padahal, dengan banyak membaca, guru akan mendapatkan ide-ide baru sehingga bisa melahirkan berbagai terobosan kreatif untuk mendongkrak kualitas peserta didik sesuai dengan profesi yang digelutinya.

Menjadi Guru Kreatif
Di era reformasi ini, upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan menunjukkan geliat yang sedikit menggembirakan. Salah satunya dengan menerbitkan Undang-undang No.14 Tahun 2005 yang melindungi hak guru dan dosen sebagai pekerja profesional. Undang-undang yang merupakan embrio pelaksanaan sertifikasi tersebut, selain bertujuan meningkatkan mutu guru dan dosen sebagai pelaksana pendidikan di tingkat praktis, juga bermuara pada peningkatan kesejahteraan guru secara finansial. Hal penting yang patut dicatat, pelaksanaan sertifikasi bukanlah tujuan yang harus dicapai, melainkan sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Maka, sudah selayaknya jika sertifikasi tidak dimaknai oleh guru dengan “kegiatan mengumpulkan sertifikat”, yang ujung-ujungnya hanya keinginan mendapatkan kesejahteraan finansial semata.
Yang harus dicermati dalam pelaksanaan sertifikasi adalah komponen karya pengembangan profesi yang seringkali tak bisa dipenuhi. Alih-alih melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau menulis buku pelajaran, bahkan karya tulis sebangsa artikelpun kadang jarang dilakukan. Saya sendiri sering menjumpai, untuk melengkapi berkas portofolio, sebagian guru kerap memaksakan diri memasukkan karya tulis yang sejatinya tidak termasuk dalam kategori (berupa buku, artikel (jurnal/majalah/koran), modul, ataupun buku yang dicetak lokal). Yang dilakukan justru memasukkan makalah yang notabene tugas semasa kuliah. Itupun terkadang bukan orisinal karya mereka. Bahkan kasus yang lebih miris, ada seorang teman yang memasukkan buku penghubung siswa sebagai hasil karya tulis. Bukankah hal tersebut tak perlu terjadi, jika seandainya sejak awal guru terbiasa menuangkan pemikirannya dalam karya tulis, sebagai implementasi dari intelektualitas mereka.
Ada baiknya para guru belajar dari Alexander Mongot Jaya, akrab dipanggil Pak Mongot. Ia adalah guru Madrasah Aliyah (MA) Walisongo, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah. Lelaki kelahiran Jepara, 24 April 1982, yang memiliki nama asli Agus Siswanto itu terbilang oke dalam hal berkarya (tulis). Sejak 2005 silam, Pak Mongot telah menorehkan karya berupa menulis buku Bahasa Inggris untuk pegangan siswa. Beberapa judul buku telah dihasilkannya: English Revolution, Genre in Use, Listening Hand Book, dan English Smart Book. Saat ini, Pak Mongot sedang mempersiapkan buku Genre in Use kolaborasi dengan Branti, guru SMAN 1 Jepara. Rencananya, buku itu akan diterbitkan pada semester genap mendatang.
Yang unik dari buku-buku karya Pak Mongot, mulai isi buku hingga tata letak adalah garapan tangan kreatifnya. Ditengah aktifitas mengajarnya, Pak Mongot tak mau tinggal diam. Ia berjuang untuk kreatif melakukan inovasi terhadap mata pelajaran yang ditekuni. Salah satunya, menulis buku yang lain daripada yang lain. Meski substansinya sama, harus ada hal yang menarik yang perlu ditonjolkan. Maka tak mengherankan, jika buku-buku yang ditulis Pak Mongot mendapatkan tempat di hati guru-guru lain sehingga dijadikan referensi bagi peserta didik, baik di kalangan sekolah negeri maupun swasta.
Memang tidak gampang untuk mengikuti jejak Pak Mongot. Namun, berbekal kemauan yang kuat, saya kira tak ada hal yang tidak mungkin. Saya yakin, bukannya para guru tidak mampu. Ketika Jawa Pos bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur beberapa tahun lalu menyediakan rubrik khusus yang memuat artikel guru, tulisan guru tak kalah dengan penulis profesional. Hanya saja, kemauan untuk memulai memang membutuhkan perjuangan berat dan juga berdarah-darah. Kreatifitas tidak bisa datang sendiri. Harus ada perjuangan untuk memulai. Maka, tak ada jalan lain. Ayo menulis, wahai para guru! Jadikan kreatifitas itu air liur yang terus mengucur sepanjang umur. Jangan jadikan kreatifitas itu air kencing yang hanya mengalir ketika mulut direguki air.***

Baca Juga

  • Tata Cara Mengikuti Lomba Jurnalistik Kemdikbud 2017
  • Guru Menulis, Antara Mulia dan Karya
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
*)Ditulis Em. Syuhada', kebetulan seorang guru.

Tweet

Related Posts

  • Guru Menulis, Antara Mulia dan Karya Pejalansunyi.id | GURU mulia karena karya. Tema itulah yang kembali diangkat pada peringatan Hari Guru Nasional (HG
  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH SESUNGGUHNYA, agama memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama tidak hanya memberikan pe
  • Betulkah Belajar bagi Anak Lebih Penting Daripada Bermain? SEORANG Ibu berkata kepada putranya yang sedang asyik bermain mobil-mobilan, “Ariefff, kok masih bermain sih, Mama
  • Pendidikan Anti KKN: Efektifkah? Korupsi bukan hanya terjadi di pusat, melainkan sudah sangat merata di seluruh wilayah Indonesia. Media nasional leb
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah keniscayaan yang tak bisa dielakkan. Sebab, perkembangan itu ak
  • B-B =O; Belajar - Buku = Omong Kosong sumber foto: rahimimajinasi.wordpress.com DI PENGHUJUNG tahun kemarin, saya kembali mendapatkan bingkisan dari p
Ayo Menulis, Wahai Para Guru!
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Wednesday, February 20, 2013 1 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Ayo Menulis, Wahai Para Guru! sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
admin
March 13, 2014 at 10:28 AM image

almarhum pak mongot adalah mahaguruku. karya-karya yang ditorehkannya tak akan hilang meski ia telah tiada.

http://syaifulmustaqim.blogspot.com

Reply

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design