• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Maiyahan Harlah NU 2013: Atlas Walisongo
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Perkiraan Turunnya Lailatul Qadar Berdasar Pengalaman Para Ulama Tashawuf
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH
  • Daftar Penerima Tunjangan Khusus Daerah Terpencil (Dikdas SD-SMP) Tahun 2013

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Esai / Ulama, Kiai, Mubalig, Artis

Sunday, February 10, 2013

Ulama, Kiai, Mubalig, Artis

Esain Ulama, Kiai, Mubalig, Artis

KONON istilah mula-mula muncul sebagai kesepakatan sesuatu kelompok atau kalangan tertentu. Istilah-istilah hadis, misalnya, muncul dari kesepakatan kalangan muhadditsin; istilah-istilah kesenian dari kalangan seniman; dan. seterusnya. Namun kemudian istilah-istilah yang beredar di masyarakat itu sering mengalami kerancuan pengertian.

Antara lain, karena orang seenaknya saja menggunakan istilah itu, dan tidak mau —atau tak sempat— merujuk ke sumber asalnya. Kerancuan itu ternyata membawa dampak dalam kehidupan bermasyarakat. Inilah yang terjadi dengan istilah “ulama”, “kiai” dan “mubalig”. Celakanya, yang bersangkutan -yang dengan tidak tepat disebut ulama, kiai, atau mubalig— biasanya malah mcrasa bangga dan tidak membantah. Kalaupun membantah, biasanya dengan gaya basa-basi, sehingga semakin mendukung penyebutan itu, atau setidaknya makin mengaburkan maknanya. Sebab, meskipun sebutan ulama, kiai, atau mubalig itu mengundang kehormatan dan tanggung jawab, yang segera tampak menggiurkan justru kehormatannya. Baru setelah yang bersangkutan terbukti melakukan hal yang tak sesuai dengan maqam, atau kedudukan terhormat itu, orang menjadi bingung sendiri.

Yang lebih merepotkan, istilah "ulama" yang beredar dalam masyarakat kita -seperti berbagai istilah lain- mempunyai "kelamin ganda" dan berasal tidak hanya dari satu sumber. Dalam bahasa Indonesia, ulama berarti "orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam" (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 985). Sedangkan di Arab sendiri, 'ulama (bentuk jamak dari ‘alim) hanya mempunyai arti "orang yang berilmu".

'Ulama dalam peristilahan itulah yang sering disebut-sebut ulama sebagai waratsatul anbiyaa (pewaris para Nabi). Merekalah yang disebut sebagai hamba Allah yang paling takwa, pelita ummat dan sebagainya. Banyak definisi mengenainya, tetapi semuanya mengacu kepada satu pokok pengertian: ilmu dan amal.

Karena itu, disamping menguasai kandungan Al-Qur'an dan Sunnah, mereka juga -sebagaimana Nabi- mesti yang pertama mengamalkannya. Sebagai pewaris Nabi, setidaknya ulama mewarisi -di atas rata-rata ummat mereka- ilmu, ketakwaan, kekuatan iman, akhlak mulia, rasa tidak tahan melihat penderitaan ummat, pengayoman, keberanian dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, dan keikhlasan serta keuletan dalam mengajak kepada kebaikan. Dengan kelebihan-kelebihan itu, ulama tentulah merupakan hamba-hamba yang paling takwa kepada Allah.

Baca Juga

  • Mimpi Menciptakan Soeharto Baru
  • Tantrum
  • Serpih-serpih Kisah Bersama Umbu Landu Paranggi
Dari sini saja, kita -atau setidaknya saya- merasa pesimistis: apakah kini masih ada ulama? Ada saatnya ulama dengan pengertian itu menjadi sinonim dari istilah kiai yang lebih bersifat budaya dalam masyarakat kita. Bila orang menyebut kiai, segera teringat pengertian ulama pewaris Nabi itu. Kenapa? Karena, meski dari segi ilmu dan lain sebagainya, kiai -betapapun hebatnya- tidak bisa mendekati ulama seperti yang dicontohkan dalam kitab-kitab kuning. Setidaknya masyarakat masih melihat mereka mewarisi sifat-sifat keteladanan mulia dan pengayoman yang teduh. Mereka membangun surau dan pesantren untuk kepentingan masyarakat. Mendarmakan hidupnya untuk Allah melalui khidmah (pelayanan)-nya kepada ummat. Karena itu, bahkan tidak hanya kiainya secara pribadi, tapi juga keluarga dan putra-putranya dihormati. Putranya yang laki-laki diberi julukan terhormat: (ba)gus, dengan harapan kelak akan menjadi kiai sebagaimana ayahnya.

Penghormatan yang terlalu dini kepada gus inilah yang mungkin sering justru mencelakakan yang bersangkutan. Apalagi bila ternyata kemudian -setelah sampai saatnya menggantikan orang tuanya- kapasitas ilmu maupun keteladanan; budi pekertinya tidak mampu mengatrolnya, minimal mendekati kapasitas orang tuanya.

Di pesantren, disamping pengajaran, sebenarnya yang lebih penting lagi adalah pendidikan kiainya. Sulitnya, menyerap pendidikan tidak semudah menyerap pelajaran. Maka janganlah heran apabila kemudian lebih banyak santri yang menjadi pintar ketimbang yang berakhlak.

Dari segi penampilan, boleh jadi orang yang pintar lebih tampak wah dan cepat ngepop. Dengan menggelar ilmunya, orang akan segera terpesona dan teringat kepada kiai sepuh yang juga berilmu. Apalagi jika pandai bicara, dijamin cepat kondang. Orang pun lalu menyebutnya sebagai kiai mubalig.

Istilah kiai mubalig ini pun agak rancu. Apalagi akhir-akhir ini di mana-mana muncul mubalig yang tak jarang dengan sendirinya disebut kiai. Mungkin karena keterbatasan memahami hadis "Sampaikanlah dariku meski hanya satu ayat," maka meskipun hanya punya satu ayat-dua ayat, ditambah ghirah ber-amar ma'ruf nahi munkar, plus modal pintar ngomong jadilah seseorang sebagai mubalig. Karena sebelumnya ada kiai yang bertablig, maka siapa pun yang bertablig disebut juga kiai.

Lalu, seiring dengan maraknya kebidupan keagamaan, artis yang memang luwes dan pelawak yang memang pintar bicara, yang beragama Islam, pun tak mau hanya mendapatkan 'fid-dunya hasanah'. Mengapa tidakjuga mencari ‘fid-akhirati khasanah’ Bukankah gerak-kegiatannya tidak begitu berbeda dan bahan tersedia di mana-mana? Dan kiprah mereka di mimbar taklim tak kalah dengan di pentas show, bahkan tak jarang mengalahkan mubalig betulan.

Begitulah, lalu menjadi campur-aduk -barangkali sesuai zaman globalisasi! Yang ulama, yang kiai, yang mubalig kiai (kiai yang bertablig), yang kiai mubalig (disebut kiai karena tablig), yang artis mubalig, dan yang mubalig artis, semuanya menjadi sulit dibedakan. Apalagi bila gaya ulama dan kiai -termasuk berfatwa- juga dengan baik telah ditiru mubalig dan artis; gaya mubalig dan artis -termasuk "keluwesan" pergaulan dan glamour- juga sudah menulari ulama dan kiai. Masya Allah!

Tuhan, apalagi yang hendak Engkau pertunjukkan kepada kami? Ampunilah kami semua!***

A.Mustofa Bisri

Tweet

Related Posts

  • Kreatifitas Manusia Indonesia Angkringan Lek Man Yogja: Foto diambil dari YogYes.Com SYAHDAN, setelah puas berjalan-jalan menikmati sebuah temp
  • Mimpi Menciptakan Soeharto Baru SUARA langgam Jawa mengalun kencang dari sepiker di sebuah rumah di Dusun Kemusuk Lor, Desa Argomulyo, Kecamatan
  • JALAN PINTAS BAGI Anda yang suka mencari jalan pintas, berhati-hatilah! Sebab, jika jalan yang Anda pilih ternyata terlarang d
  • KIAI CERET, KIAI GENTONG, ATAUKAH KIAI CINGKIR ..... DALAM menggambarkan tipikal kiai terkait fungsinya sebagai pembawa lentera, simbolisasi “kiai ceret” memang cocok di
  • SIASAT TUHAN ALKISAH, dahulu kala hiduplah dua orang raja yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda, seorang Raja mukmin dan R
  • Serpih-serpih Kisah Bersama Umbu Landu Paranggi PERTEMUAN pertama saya dengan Umbu adalah sebuah pertemuan yang sangat menjengkelkan sekaligus menggelikan, yang te
Ulama, Kiai, Mubalig, Artis
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Sunday, February 10, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Ulama, Kiai, Mubalig, Artis sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design