• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Penerima Tunjangan Fungsional Jawa Timur Update 20 Mei 2013
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Catatan Dari Patangpuluhan
  • Fragmen Kaum Fundamentalis
  • Daftar Penerima Tunjangan Khusus Daerah Terpencil (Dikdas SD-SMP) Tahun 2013
  • Rasionalitas Sang "Kiai Mbeling"
  • Sepenggal Jejak Maiyah Untuk Indonesia

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Kolom Cak Nun / TUHAN TIDAK MURKA

Sunday, February 10, 2013

TUHAN TIDAK MURKA

SEANDAINYA skala waktu kehidupan ini hanya dunia, seandainya hidup kita ini sekedar sepanjang jatah usia kita, maka yang rumahnya kena banjir dan longsor adalah para koruptor, pengkhianat-pengkhianat amanat rakyat, para pendusta masyarakat, serta orang-orang yang kelakuannya menyakiti hati Tuhan.

Tapi, tidak demikian yang terjadi. Banyak orang kecil, yang selama ini hidupnya sengsara, sekarang disiksa banjir dan diusir longsor. Sebaliknya, lebih banyak lagi pencoleng dan penjahat politik ekonomi kenegaraan yang tidak tersentuh musibah.

Untung ada ilmu hikmah dari Allah. Seorang anak fakir dengan susah payah bekerja sejak kecil untuk membiayai sekolahnya sendiri, sampai akhirnya bukan hanya menjadi sarjana, bahkan sukses jadi doktor. Menjelang hari wisuda kedoktorannya sekaligus menjelang hari pernikahannya, Tuhan mengambil nyawanya.

Keluarganya nangis nggero-nggero, tapi tangis mereka mungkin segera mereda jika telinga rohani mereka mendengar kata-kata Tuhan: "Anakmu itu hamba teladan di pandangan mata-Ku. Ia lulus cumlaude, jadi Indonesia yang kotor tidak berhak mengotorinya sedikitpun. Maka, Ku-ambil ia untuk menjadi salah satu kekasih-Ku..."

Kaya tidak berarti jaya di mata Tuhan atau di skala dunia akhirat. Miskin tidak berarti kehinaan. Selamat dari longsor dan banjir tidak sama dengan diselamatkan Tuhan. Yang menderita karena banjir justru mungkin sedang ditagih utangnya oleh Allah, supaya halal bihalal dengan Tuhan, sehingga kalau mereka mengikhlaskan keadaan karena banjir itu, maka karamah dan surga Allah menantinya.

Sementara, yang seakan-akan selamat, oleh Allah justru dibiarkan menumpuk utang-utang kepada-Nya. Allah melakukan istidraj, mbombong, nglulu. Maka, manusia jengkel; orang yang ia harapkan njlungup nang sumur karena pekerjaannya nglarani atine wong cilik malah leha-leha dengan jas dan dasinya. Yang ia harapkan selamat di dunia malah oleh Tuhan diberi ujian untuk membuka derajat tinggi di surga-Nya kelak.

Kesimpulannya sederhana. Yang tidak terkena banjir dan langsor jangan GR dan takabur. Yang terkena jangan merasa menderita. Jangan sakiti hati Tuhan dengan ngersulo atas kehendak-Nya.
Tuhan tidak sedang murka kepada kita: Tuhan terlalu besar dan agung untuk terganggu oleh pengkhianatan kita.

Kalau Tuhan murka, alangkah sepelenya kadar kemurkaannya: sekedar banjir, longsor, api membakar di sejumlah tempat. Ukuran kesalahan kita semua ini, dari sudut akidah dan akhlak di wilayah-wilayah politik ekonomi kebudayaan, sama sekali tidak lebih rendah dibanding kedurhakaan kaum Nuh AS yang kemudian ditelan oleh air bah raksasa.

Jadi, kalau Tuhan murka, Jakarta seluruhnya ditelan bumi supaya kaum intelektual berpikir tentang ibu kota baru Indonesia. Jawa Timur dilindas air bah merata dan sisanya dihanguskan oleh api supaya
penduduknya mulai belajar berpikir adil dan rendah hati.

Penderitaan yang kita alami seminggu terakhir ini sama sekali belum sepadan sebagai imbalan bagi kebusukan hati, kepincangan akal, dan kebobrokan moral yang kita selenggarakan beramai-ramai beberapa tahun terakhir ini. Itu pun siapa yang sungguh-sungguh menderita?

Baca Juga

  • Puasa, Menuju Makan Sejati
  • Cak Nun: Reformasi 1998 Bukan Hanya Gagal, Tapi Juga Palsu
  • Puasa, Setan, dan Gempa
Lihatlah ke jalanan, mal-mal, plaza, siaran TV, berita koran, hampir semuanya masih seneng-seneng saja, masih cengengesan dan pencilakan. Maka, silakan meneliti sendiri apa sebenarnya yang engkau alami hari-hari ini. Baik engkau sebagai individu,engkau sebagai anggota masyarakat, engkau sebagai warga negara; engkau sekeluarga, engkau sebagai hamba Allah. Apakah Tuhan sedang memberimu peringatan, ujian, ataukah hukuman, atau semua unsur itu ada sekaligus dalam pengalaman kita.

Syukur kalau engkau diperingatkan, berarti masih disayang dan dibukakan kemungkinan untuk selamat. Silakan teliti mana reformasimu? Sudah empat tahun, ternyata bohong ya. Mana demokrasimu. Mana kinerja amanah wakil-wakilmu. Ulangi lagi kutukan-kutukanmu dan sesekali ucapkan kepada dirimu sendiri: jangan-jangan kau kandung Suharto di sel-sel darahmu. Jangan-jangan kau bekerja di perusahaan hasil money laundering-nya Cendana. Siang hari kau teriak-teriak demo, sambil bawa handphone dan fasilitas uang cipratan hasil penjualan senjata internasional yang memerlukan pasar konflik di Timur Tengah dan Indonesia Raya dengan.kamuflase demokratisasi, HAM, dan otonomi daerah.

Kalau engkau dan para aktivis pahlawan-pahlawanmu itu berteriak-"Adili Suharto!", "Berantas KKN!" dst- apakah karena engkau berpikir hukum, ataukah karena diam-diam engkau menyimpan ucapan "Mestinya aku dong yang kaya raya seperti Suharto... . Bukankah pemerintah dan wakil-wakil mu sekarang melakukan hal yang sama persis, bahkan lebih parah, dibanding pelaku-pelaku era yang mereka kutuk?

***

Sebagian dari kita mungkin diuji oleh Allah. Kalau diuji, berarti disediakan derajat yang lebih tinggi. Atau mungkin di banyak konteks, kita memang dihukum oleh Tuhan. Di-adzab. Tapi, adakah orang yang keberatan dengan adzab Allah? Bukankah engkau masih terus bergembira ria dengan proyek-proyek dulinan, produk-produk picisan main-main, tayangan-tayangan seneng-seneng, pemuatan gambar dan berita celelekan?

Tapi, sementara ini bergembiralah karena rahmat Tuhan memang berbeda dengan barokah-Nya. Rahmat itu universal. Silakan maling dan korupsi, Anda tidak dihalangi oleh Allah untuk tetap merasakan enaknya makan sate, nikmatnya memangku hostes, dan nyamannya mengambil uang rakyat di kas kantor. Rahmat itu diperuntukkan bagi siapa saja, kiai, maling, pengojek, pencopet, mubalig, pelacur. Siapa pun.

Barokah tidak demikian. Silakan,. sukses kaya raya berkuasa di muka bumi dan saya tidak akan mengatakan kepada Anda "belum tentu hidup Anda barokah" karena Anda toh tidak membutuhkan barokah. Bahkan, Anda belum tentu butuh Tuhan. Ngaku saja: kalau Tuhan membebaskan Anda dari shalat, puasa, berbuat baik dst-Anda senang kan? Shalat dan ibadah itu tidak enak bagi kebanyakan kita.. Maka, kalau Tuhan kasih tulisan di langit "Mulai hari ini Kubebaskan kalian dari kewajiban shalat!", kita akan bersorak- sorai dan pesta-pora.

Bahkan, kalau Tuhan tidak ada, malaikat tidak ada, surga tidak ada, Nabi dan Agama tidak ada asalkan Anda punya uang banyak: Anda mau kan?

***

Tolong sebut beberapa jenis perilaku pemerintah, wakil rakyat, dan masyarakat kita dewasa ini yang bisa dijadikan Allah alasan untuk menyelamatkan kita: Bahkan, persyaratan untuk hancur lebur sudah
sempurna kita miliki. Al'afwu minkum.[]

Emha Ainun Nadjib

Tweet

Related Posts

  • Surat Kepada Kanjeng Nabi UMAT Islam di muka bumi, dari abad ke abad, dari era ke era, serta dari periode kehidupannya, telah ribuan kali atau b
  • Nasionalisme Muhammad SESUNGGUHNYA setiap manusia harus bergerak ke tahap penyikapan dan posisi pasca nasionalisme. Siapapun ia, apapun n
  • MAIYAH 2013: "MAMAYU HAYUNING MAIYAH" MALAM ini, 27 Desember 2012, boleh jadi merupakan Padangbulan yang terakhir. Juga Bangbang Wetan, Mocopat Syafaat, K
  • Aku Mesjid Foto diambil dari www.bujangmasjid.blogspot.com Aku Mesjid Aku ini Mesjid Dirongga dadaku kalian semua bersujud Aku
  • "Valentine Day" Islami JUDUL ini harus dikasih tanda petik di awal dan akhir, karena sesungguhnya itu istilah ngawur dari sudut apapun ke
  • Distribusi dan Rezeki Salah satu kalangan yang menjadi sahabat-sahabat hidup saya adalah para sopir taksi. Ada ratusan, atau bahkan mungki
TUHAN TIDAK MURKA
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Sunday, February 10, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link TUHAN TIDAK MURKA sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design