• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Penerima Tunjangan Fungsional Jawa Timur Update 20 Mei 2013
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Catatan Dari Patangpuluhan
  • Fragmen Kaum Fundamentalis
  • Daftar Penerima Tunjangan Khusus Daerah Terpencil (Dikdas SD-SMP) Tahun 2013
  • Rasionalitas Sang "Kiai Mbeling"
  • Sepenggal Jejak Maiyah Untuk Indonesia

Inspirasi

  • Pangdam IM Mayjen TNI Moch. Fachrudin Beri Beasiswa Kepada Bocah Penemu Energi Listrik
    Naufal Raziq sedang Berdiskusi dengan Pangdam IM Mayjen...
    Jun 03 2017 | Read more
  • #64TahunCakNun, Imam Bangsa
    “Ndhek dunyo iki alah mek sedhiluk rek, berjuang terus ndak masalah....
    May 27 2017 | Read more
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
    NAMA aslinya Agung Prasetyo, lebih dikenal dengan sebutan Agung BH...
    May 25 2017 | Read more
  • Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
    pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar...
    May 25 2017 | Read more
  • Angkot Pustaka: Upaya Menggiatkan Literasi di sela Mengais Sebutir Nasi
    Pejalansunyi.id | BAGI insan pendidikan, bulan mei tak mungkin...
    May 08 2017 | Read more

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Kolom Cak Nun / Konspirasi Semesta

Wednesday, February 13, 2013

Konspirasi Semesta

ANIS Matta Presiden baru PKS menolong bangsa Indonesia dengan menyatakan bahwa ada konspirasi global yang mengancam nasib seluruh bangsa Indonesia, menghalangi kebangkitannya dan merancang secara sistematis kehancurannya. Sebagai seorang warganegara NKRI saya mengucapkan terima kasih yang mendalam atas petunjuk beliau, terutama karena yang menjadi fokus keprihatinan saya adalah nasib anak cucu saya dan kita semua.

Sebab konspirasi global pasti urusannya bukan satu dua tahun, satu dua dekade atau era, melainkan minimal satu dua abad, mungkin malah sudah berlangsung dua millenium lebih sedikit. Dan anak-anak saya kalau sudah dewasa akan ditimpa puncak sukses rekayasa global itu untuk menjadi budak dari suatu pemerintahan global yang melakukan kontrol absolut memasang micro-chip di jidat mereka.

Sesungguhnya sangat indah dan patriotik andaikan wacana tentang Konspirasi Global itu menjadi salah satu alasan mendasar berdirinya PKS dulu. Kenapa sih mas Anis kok baru omong sekarang. Kenapa menunggu Pak Luthfi dijaring KPK. Kenapa setelah PKS dikepung badai baru mas Anis membukakan pengetahuan tentang Konspirasi Semesta Raya itu.

Padahal kan yang menjadi korban seluruh bangsa Indonesia sampai para generasi penerus kita kelak. Apa tega saya menyimpulkan bahwa PKS hanya memikirkan dirinya sendiri saja, sehingga setelah beliau-beliau sendiri terkena “sabet” konspirasi, baru muncul kepentingan untuk melawannya. Kan Konspirasi Global itu musuh kita bersama.

Sebelum ini banyak terdakwa yang membuat pernyataan yang sama tentang konspirasi “besar”. Ada terdakwa video porno, pelecehan seks dll yang juga bilang sedang mengalami “character assassination” oleh suatu konspirasi besar. Ketika muncul isyu di kalangan masyarakat tertentu bahwa saya punya tiga istri, seorang teman juga memberitahukan bahwa ada konspirasi global yang sedang memproses penghancuran citra saya. Untunglah saya tidak punya citra, sehingga penghancuran itu tidak ada sasarannya. Bahkan saya berterima kasih kepada para penyebar rumor itu, sebab langsung fungsional menjadi pengontrol atas diri saya agar tetap bertahan dengan satu istri saja.

Mas Johan Budi jubir KPK aneh juga pernyataannya: “KPK jangan dikait-kaitkan dengan politik”. Pasti yang beliau pakai adalah bahasa publik yang kontekstual dan konotatif. Sebab denotasinya KPK itu lahir dari keputusan politik, dan seluruh pekerjaannya juga sangat bersubstansi politik. Makna dan tujuan seluruh penyelenggaraan politik nasional kenegaraan adalah untuk mengamankan hak-hak seluruh rakyat, harta bendanya, martabat dan nyawanya, dari setiap kemungkinan pencurian, pelecehan dan penghancuran. KPK adalah salah satu ujung tombak kuratif dari proses pengamanan nasional atas hak-hak rakyat itu.

Saya punya saran yang mungkin “kelabu” secara moral, “hitam” secara hukum Indonesia, tapi “putih” secara akal sehat manusia. Di luar kedudukan masing-masing di PKS dan KPK, mas Johan mengajak mas Anis taruhan saja untuk membuktikan salah tidaknya mantan Presiden PKS. Dengan pengawasan berdua atas kebersihan proses peradilannya, kalau beliau divonis bersalah: mas Anis mencabut pernyataan tentang konspirasi. Kalau beliau bebas, mas Johan datang ke rumah mas Anis untuk minta maaf secara pribadi sambil membawa kue-kue, bebuahan dan souvenir.

“Taruhan” ini saya sarankan karena dalam “ushulul-fiqh” atau filsafat hukum Islam ada asas bahwa kemudharatan kecil boleh dilakukan dalam rangka menghindarkan kemudharatan besar. Kalau jutaan kader PKS dan rakyat Indonesia dibiarkan bingung oleh soal konspirasi besar yang mas Anis “sengaja tidak mau menyebutnya”, bisa menjadi mudharat besar. Jadi kayaknya bolehlah beliau berdua taruhan saja, kalaupun berdosa ya insyaallah bobot dosanya lebih kecil dibanding kadar manfaat yang dihasilkannya.

Baca Juga

  • Puasa, Menuju Makan Sejati
  • Cak Nun: Reformasi 1998 Bukan Hanya Gagal, Tapi Juga Palsu
  • Puasa, Setan, dan Gempa
Umpamanya ada orang yang bertanya, “Sudahlah, nggak usah ngobrol soal konspirasi, nyatakan saja: mencuri atau tidak?”, rasanya “kurang elite” atau “nggak level” untuk terseret menjawabnya. Termasuk kalau ada yang menjelaskan: kalau KPK memastikan seseorang menjadi terdakwa, itu berbeda dengan apabila dakwaan itu berasal dari Kejaksaan. KPK tidak punya wewenang untuk menerbitkan SP3, sehingga tingkat soliditas yuridisnya sangat tinggi untuk menterdakwakan seseorang.

Oleh karena itu kalau memang saran untuk taruhan ini “syubhat” atau bahkan “haram”, opsi saya berikutnya adalah mas Anis sebagai Presiden PKS bikin konferensi pers lagi, membawa Al-Quran, kemudian bersumpah di bawah Kitab Suci kepada Allah swt dan seluruh bangsa Indonesia bahwa beliau Pak Luthfi Hasan tidak melakukan korupsi.

Lebih afdhal jika acara sumpah itu diawali dan diakhiri dengan pembacaan statemen Tuhan: “Apakah kalian mengira bahwa Aku menciptakan kalian semua itu untuk main-main? Dan apakah kalian menyangka bahwa hidup dan segala urusan kalian ini akan bisa menghindar untuk kembali kepada-Ku?”

Kalau saran kedua itu kurang produktif juga secara KPK, PKS atau ke-Indonesia-an, opsi berikutnya adalah mengambil kejadian ini sebagai momentum heroisme nasional mas Anis Matta dan PKS. Tentu saja karakter PKS jauh dari kecenderungan riya’ dan takabbur untuk mempahlawan-pahlawankan dirinya. Tetapi maksud saya adalah bahwa ini momentum sangat bagus bagi PKS untuk menolong seluruh bangsa Indonesia dan mengamankan masa depan kita semua.

PKS tidak melihat kasus mantan Presidennya bukan sekedar kasus korupsi dan urusan hukum. Melainkan jauh lebih besar dari itu. KPK hanyalah urusan sejengkal waktu. PKS melakukan kebangkitan besar untuk urusan yang juga sangat besar. PKS menjadi “KPK” untuk menterdakwakan pelaku-pelaku Konspirasi Global demi nasionalisme dan kemerdekaan ummat manusia di seluruh muka bumi. Mas Anis Matta memimpin suatu pergerakan nasional dan dunia, menjadikan momentum ini sebagai trigger sejarah: membuka cakrawala peradilan sejarah dunia, menguakkan rahasia tipudaya sejarah yang berlangsung sejak Nabi Isa lahir yang berhasil memfitnah beliau dan merekayasa hingga ke kayu salib — terlepas dari versi kontra versi tentang fakta penyaliban itu.

Tahap berikut tipudaya itu yang dirundingkan 37 tahun sesudah penyaliban, yang buah-buah keberhasilannya tidak saya sebutkan di tulisan ini. Kemudian pembaharuan strategi dan modifikasi aplikasinya sesudah Renaissance, pengkayaan-pengkayaan sesuai dengan tonggak-tonggak perubahan sejarah, abad 17, 18, 19. 20, hingga hari ini, yang berlangsung sangat panjang dan detail, melalui pasal-pasal Takkim, Shadda, Parokim, Libarim, Babill, Onan, Protokol, Gorgah, Plotisme, Qornun, menelusup ke dunia pendidikan, media massa, ruang-ruang sidang parlemen, lembar-lembar informasi jenis apapun saja, bahkan menggerogoti berita-berita firman Tuhan.

Indonesia yang kaya raya adalah “janda muda” yang cantik jelita bahenol sexy yang semua “jawara” dunia tergiur ingin menguasainya, dengan metoda penaklukan dan penjajahan yang terus diperbaharui. PKS berkesempatan menjelaskan kepada rakyat Indonesia bahwa zaman VOC bukanlah satu-satunya era penjajahan yang kita alami. Dari yang transparan eksplisit penjajahan teritorial hingga yang implisit kultural, intelektual, spiritual, institusional, sistemik-struktural, taktis-strategis, serta semua yang samar-samar lainnya yang tak mungkin tampak di mata awam.

Dan karena ghirrah menentang penjajahan itulah maka PKS lahir. Statemen Allah swt bisa dikutip oleh PKS yang memang masyhur dekat dengan-Nya: “Apa yang tidak kalian sukai ini bisa jadi membawa kebaikan bagi kalian, dan apa yang kalian sukai malahan bisa membawa keburukan bagi kalian”. PKS bisa menguraikan ilmu dan pengetahuan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan reidentifikasi nilai-nilai. Apa yang mereka junjung selama ini, mungkin justru yang seharusnya mereka tinggalkan. Apa-apa dan siapa-siapa yang mereka idolakan, mereka berhalakan, mereka “tuhan”kan, mungkin saja sebenarnya harus mereka hindarkan. Sebaliknya, yang selama ini mereka remehkan, buang dan singkirkan: itu sesungguhnya yang menyimpan kemashlahatan dan harapan.

Akan tetapi kalau itu semua terlalu ruwet dan merepotkan waktu mas Anis yang sangat sibuk siang malam di banyak tempat, mungkin cukup lakukan satu hal saja: kumpulkan kader-kader PKS di berbagai tempat seluruh Nusantara, misalnya bikin Muhasabah wa Mubahalah di hadapan Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw, yakinkan mereka dengan sumpah bahwa mantan Presiden mereka bukan maling.

Muhammad Ainun Nadjib
www.caknun.com
Kolom Majalah Tempo: Edisi 10 Februari 2013

Tweet

Related Posts

  • Puasa, Menuju Makan Sejati Puasa itu jalan sunyi Tersedia makanan tapi tak dimakan Tersedia kursi tapi tak diduduki Tersedia tanah tapi tak dip
  • TUHAN TIDAK MURKA SEANDAINYA skala waktu kehidupan ini hanya dunia, seandainya hidup kita ini sekedar sepanjang jatah usia kita, maka y
  • Nasionalisme Muhammad SESUNGGUHNYA setiap manusia harus bergerak ke tahap penyikapan dan posisi pasca nasionalisme. Siapapun ia, apapun n
  • Cak Nun: Reformasi 1998 Bukan Hanya Gagal, Tapi Juga Palsu Budayawan Emha Ainun Nadjib berada di pusaran arus perubahan kekuasaan 1998. Dia adalah salah satu tokoh yang
  • GENERASI KEMPONG SALAH-SATU jenis kelemahan manusia adalah kecenderungan terlalu gampang percaya atau terlalu mudah tidak percaya. Mas
  • “Enam Jalan Revolusi” (Orasi Budaya: Merajut Kembali Nusantara) AKTIFIS nasionalis bertemu bersama-sama pada hari ini, terus nanti 2014 m
Konspirasi Semesta
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Wednesday, February 13, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Konspirasi Semesta sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi adalah ... read more
    Oct 12 2017
  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • A. Persyaratan Peserta Sertifikasi Guru Guru di bawah ... read more
    Jun 18 2017
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • pejalasunyi.id - SERTIFIKASI adalah proses pemberian ... read more
    Jun 18 2017
  • Download PP No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
  • Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru ... read more
    Jun 12 2017
  • TANYA JAWAB PKB - GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
  • 1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGEMBANGAN ... read more
    Jun 08 2017

    Arsip Blog

    • October (1)
    • June (14)
    • May (18)
    • April (2)
    • February (1)
    • January (1)
    • January (1)
    • November (1)
    • August (2)
    • July (2)
    • June (3)
    • May (13)
    • April (26)
    • March (30)
    • February (43)
    • January (50)
    • December (4)

    Resensi Buku

    BH, Emha Yang Gelisah, Emha Yang Bercerita
    Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
    Menyongsong Era Kecerdasan Baru: Totalitas Inteligensi
    Reformasi PT. Dengkulmu Mlicet
    Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
    Tidak, Jibril Tidak Pensiun
    Merenungi Piwulang Kehidupan
    Change Your Soul, Change Your Life!
    MENGOPTIMALKAN KECERDASAN ANAK
    Hidup Sehat ala Saridin, Mati Serius ala Madura
    Guru Profesional Pembina Moral
    Kesadaran Mengambil Jarak

    Kategori

    Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik

    Followers

    Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

    Name Email Address important Content important

    Reportase Maiyah

  • Kualitas Manusia Pasca Ramadan
  • SUASANA masih cenderung sepi ketika saya tiba di Menturo. ... read more
    Jun 25 2017
  • Sastra dan Tiga Gelombang
  • BISAKAH kitab suci disampaikan tanpa sastra? Adakah kalimat ... read more
    Aug 03 2013
  • Ngaji, Bershalawat, dan Bersyukur Bersama
  • TANGGAL 27 Mei 2013 malam Kiaikanjeng, Progress, dan Jamaah ... read more
    Jun 04 2013
  • Mukadimah Kenduri Cinta Mei 2013: “Sumpah Berbisik"
  • Atas nama kemakmuran para penguasa mengklaim keabsahan ... read more
    May 07 2013

    Contact Form

    Name

    Email *

    Message *

    Artikel Random

    Memuat...
    Copyright © 2025 Pejalan Sunyi
    Template by Arlina Design