• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • Catatan Dari Patangpuluhan
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • Daftar Penerima Tunjangan Khusus Daerah Terpencil (Dikdas SD-SMP) Tahun 2013
  • KIAI CERET, KIAI GENTONG, ATAUKAH KIAI CINGKIR .....
  • Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Pendidikan Tercinta

Inspirasi

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Reportase Maiyah / ASONGAN AKHERAT

Wednesday, March 6, 2013

ASONGAN AKHERAT

Baca Juga

Mukaddimah Kenduri Cinta Maret 2013

SIAPA
tak kenal pedagang asongan? Turun-naik bus kota, menjajakan aneka pernik ada. Dari makanan, minuman, tissue, majalah-majalah tahun kemarin, buku mewarnai, topeng, sandal kesehatan, jepit rambut, gunting kuku, dan aneka ragam barang-barang ajaib lainnya. Ulet menjajakan dagangan, melawan terik dan dingin malam. Berpindah dari satu kendaraan umum, ke angkutan lain. Bertaruh dengan ketidakpastian, menjajal nasib.
Pedagang asongan adalah spekulan ulung. Jika dilihat dari kacamata Ilmu Ekonomi, kegiatan para pedagang asongan ini pasti mempertaruhkan pengorbanan yang sangat kecil. Orang-orang yang berangkat dari ketiadaan ekuitas mempertemukan barang dagangan dengan para pembeli, tanpa jaminan bakal terbeli. Berlari, menawarkan, gigih, capek, campur aduk jadi satu. Banyak atau sesedikit apapun laba dari hasil mengasong, itulah rejeki yang mereka bawa pulang.
Bagi mereka yang tak memiliki modal finansial memadai, mengasong barangkali menjadi pilihan tunggal untuk bisa bertahan hidup. Memberdayakan diri dengan peralatan kerja apa adanya. Menjualkan barang milik orang lain, lalu mengais selisih keuntungan rupiah dari sana. Bisa jadi, pedagang asongan adalah potret kecil tentang pola bertahan hidup manusia. Kehidupan adalah aktifitas transaksional-distributif pada ruang perniagaan multi aspek.

Masing-masing manusia berlaku sebagai pengedar rezeki yang Allah kucurkan. Memutarkan aset dari Allah, sebagai Pemilik Modal Mutlak kehidupan, demi kepentingan hidup bersama. Karena sesungguhnya manusia tidak berkuasa untuk memiliki modal apapun. Yang ada dalam manusia adalah perangkat pengolah modal. Mengartikulasikan segala yang diciptakan oleh Allah kepada bentuk dan fungsi turunan untuk senjata kehidupan. Manusia hanyalah distributor yang memiliki daya “kreatif”, setitik kemampuan olah kehidupan yang diberikan oleh “Sang Kreator”.
Perniagaan dengan dan di dalam Allah adalah sirkulasi untuk saling melengkapi. Tak peduli mau di pondok pesantren, di sekolah-sekolah, di rumah sakit, di penjara, di kantor-kantor, di warung-warung, di jalan raya, dan di mana saja, asalkan yang kita lakukan adalah mempertemukan Pemilik Seluruh Modal dengan pihak-pihak yang membutuhkannya, menjadi nafi’un li ghairihi, pada momentum itulah kita sedang menjadi pedagang asongan akhirat. Menebar tools yang Allah sediakan didunia, lewat jalur-jalur interaksi yang rahmatan lil alamin, demi meraih ridlo yang imbasnya pada kehidupan akherat.
Kalau kegiatan mengasong akhirat ini dianggap sebagai skala besaran ibadah, lantas pihak yang manakah yang sebenarnya memiliki relevansi dan akurasi untuk mengukurnya? Si penjual atau pembelinya? Apakah Allah selalu di ‘posisi’ sebagai penjual dan bukan pembeli, ataukah Dia menjual rahmat untuk mempersilahkan manusia bekerja mengasong menciptakan manfaat-manfaat dalam berbagai bentuk, menyalurkannya kepada siapapun pihak yang membutuhkan, lalu membeli sedikit prestasi itu kembali?

Bagaimana aku bisa memberi-Mu makanan, sedangkan Engkau Rabbul Alamin?
Lihat, tetanggamu ada yang lapar! Bawakan untuknya makanan! Di sana kamu bertemu dengan Aku!
Dengan ini, Kenduri Cinta tidak sedang menyuguhkan fatwa atau penafsiran yang mutlak, tetapi berkeinginan membuka wacana baru yang diharapkan bisa membantu perjalanan hidup kita semua.

Jakarta 5 Maret 2013
Dapoer Kenduri Cinta

Tweet

Related Posts

ASONGAN AKHERAT
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Wednesday, March 06, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link ASONGAN AKHERAT sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

Arsip Blog

  • October (1)
  • June (14)
  • May (18)
  • April (2)
  • February (1)
  • January (1)
  • January (1)
  • November (1)
  • August (2)
  • July (2)
  • June (3)
  • May (13)
  • April (26)
  • March (30)
  • February (43)
  • January (50)
  • December (4)

Resensi Buku

Kategori

Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik
Pejalan Sunyi

Followers

Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

Name Email Address important Content important

Reportase Maiyah

Contact Form

Name

Email *

Message *

Artikel Random

Memuat...
Copyright © Pejalan Sunyi
Template by Arlina Design