• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
  • MENELISIK FUNGSI GADGET DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Menjelang Idul Fitri
  • Guru Menulis, Antara Mulia dan Karya
  • Seharusnya Berjudul Celana Dalam
  • JALAN PINTAS

Inspirasi

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Inspirasi / News / Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki

Thursday, May 25, 2017

Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki

Baca Juga

Jalan Kaki Naik Haji
pejalansunyi.id | NAIK haji dengan jalan kaki. Siapapun yang mendengar berita itu, pasti mengernyitkan kening, tak percaya, atau setidaknya bertanya-tanya apakah berita itu benar-benar terjadi ditengah simpang-siur berita hoax yang kerap menyelimuti dunia pemberitaan kita. 

Apalagi jika yang berangkat haji itu secara geografis, jaraknya beribu-ribu kilometer. Mungkinkah ditempuh dengan berjalan kaki, apalagi dilakukan dengan kondisi fisik berpuasa?

Adalah Khamim. pemuda asal Pekalongan Jawa Tengah dengan nama lengkap Mochammad Khamim Setiawan. Ditengah daftar tunggu haji yang semakin panjang dari tahun ke tahun, anak muda 28 tahun itu memutuskan melakukan perjalanan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki. 

Pekalongan Mekkah bukan jarak yang dekat. Jarak sejauh 9.000 km diperkirakan memakan waktu selama hampir satu tahun. Dengan keyakinan penuh kepada Sang Pencipta, Khamim memulai perjalanan tersebut pada 28 Agustus 2016 dengan hanya membawa beberapa kaos, dua celana dan dua pasang sepatu, kaos kaki, baju dalam, tenda dan sleeping bag, lampu senter, smartphone, dan GPS.

Dengan bekal seadanya, khamim membawa identitas kebangsaan berupa bendera merah putih dan menggunakan kaos bertuliskan, "Saya sedang melakukan perjalanan ke Mekkah dengan berjalan kaki". Konon, Khamim telah mengorbankan banyak hal demi mewujudkan misinya ini. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang ini meninggalkan pekerjaannya dan memulai perjalanan hanya dengan sedikit uang di sakunya.

Pada awal perjalanannya, Mochammad Khamim Setiawan menghabiskan dua minggu di hutan yang terletak di Provinsi Banten untuk melatih fisiknya. Ia juga menjalani beberapa minggu dengan beribadah tanpa henti di masjid.

Dalam melakukan perjalanan ke Mekkah, Khamim melampauinya dengan kondisi fisik berpuasa. Sebab itulah, ia lebih banyak melakukan perjalanan saat malam hari menempuh jarak 50 km tiap harinya ketika dalam kondisi prima. Selebihnya, saat kondisi tubuh sedah lelah dan tidak fit, ia hanya mampu menempuh jarak 10-15 km. Meski demikian, berkat tekad kuatnya, Mochammad Khamim Setiawan hanya mengalami sakit dua kali yaitu saat di India dan Malaysia.

Banyak kisah menarik yang ditemui selama dalam perjalanan. Misalnya, meski tak membawa bekal finansial yang memadai, Khamim tak pernah kekurangan bekal untuk sekedar menyambung hidup. Ia kerap bertemu dengan orang yang memberi makanan dan kebutuhan lain secara cuma-cuma. Khamim bahkan diterima di kuil Buddha saat berada di Thailand. Di tempat itu, kebetulan ia bertemu dengan seseorang berkebangsaan Irlandia beragama Kristen yang sedang bersepeda di Yangon, Myanmar.

Kisah menarik lain adalah ketika melewati hutan di Malaysia. Ada tiga ular berbisa yang ditemuinya sepanjang perjalanan. Ia bersyukur perlindungan Tuhan masih menaunginya. Ular-ular tersebut tak mampu mengganggunya, justru jatuh dan mati secara tiba-tiba. Selain itu, meski berjalan kaki seorang diri menerobos rimba raya yang masih asing, Khamim mengaku tak pernah bertemu perampok atau penjahat sepanjang perjalanannya.

Selama melakukan perjalanan, Mochammad Khamim Setiawan tak pernah mengkonsumsi asupan suplemen untuk energinya. Ia  hanya menyantap makanan halal, serta meminum air yang telah dicampur dengan madu untuk menjaga daya tahan tubuh dalam melawan cuaca ekstrim.

Saat ini, Mochammad Khamim Setiawan masih dalam perjalanan. Jika sesuai rencana, Mochammad Khamim Setiawan akan tiba di Kota Suci Mekkah sebelum 30 Agustus tahun ini. Semoga niatnya terlaksana dan Tuhan selalu melindunginya.(ES)

Tweet

Related Posts

Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Thursday, May 25, 2017 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Kisah Khamim, Pemuda Asal Pekalongan Yang Naik Haji Dengan Jalan Kaki sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

Arsip Blog

  • October (1)
  • June (14)
  • May (18)
  • April (2)
  • February (1)
  • January (1)
  • January (1)
  • November (1)
  • August (2)
  • July (2)
  • June (3)
  • May (13)
  • April (26)
  • March (30)
  • February (43)
  • January (50)
  • December (4)

Resensi Buku

Kategori

Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik
Pejalan Sunyi

Followers

Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

Name Email Address important Content important

Reportase Maiyah

Contact Form

Name

Email *

Message *

Artikel Random

Memuat...
Copyright © Pejalan Sunyi
Template by Arlina Design