• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tata Cara Pendaftaran Sertifikasi Guru Jalur Prestasi 2017
  • Cara Melakukan Cek SKTP di P2TK Dikdas
  • Pendaftaran Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2017 Jalur Prestasi
  • Daftar Penerima Tunjangan Khusus Daerah Terpencil (Dikdas SD-SMP) Tahun 2013
  • Kiai Arief Hasan, Cermin Pengilon Dari Beratkulon
  • Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Pendidikan Tercinta
  • GENERASI KEMPONG

Inspirasi

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Reportase Maiyah / Dari Gambang Syafaat Semarang

Tuesday, January 29, 2013

Dari Gambang Syafaat Semarang

Baca Juga



Reportase Gambang Syafaat edisi 25 Januari 2013

Seperti bulan-bulan sebelumnya, Gambang Syafaat bulan Januari ini dimulai dengan tadarus Alquran dan dzikir munajat maiyah, walaupun jamaah yang hadir baru belasan karena hujan yang sangat deras mengguyur kota Semarang.

Diskusi awal dibuka oleh moderator dengan mempersilahkan mas Yanto Anto untuk memaparkan status facebooknya yang "mendadak terkenal" beberapa saat sebelum Gambang Syafaat dimulai, yang isinya tentang jamaah maiyah yang masih menanyakan tentang kehadiran Cak Nun dalam Gambang Syafaat. Menurut mas Yanto Anto cinta itu tidak layak dihargai dengan imbalan, karena cinta itu ketulusan. kedatangan kita ke maiyah seharusnya bukan karena ada jadwal Cak Nun datang, kalaupun Cak Nun tidak datang kita bisa bertemu dengan yang lain dan maiyahan bersama.

Selanjutnya Mas Agus "kriwil" berbicara tentang wirausaha, cara mudah berwirausaha itu diartikan bekerja dengan cara membuka lapangan kerja sendiri dan tidak terkait dengan bos, Mas Agus berpendapat prinsip bekerja itu mengabdi kepada Allah dengan jalan melayani sesama manusia, menjadi wirausahawan dan menjadi karyawan itu sama saja, bedanya saat menjadi karyawan bos kita hanya atasan kita, sedangkan saat menjadi wirausahawan bos kita menjadi banyak, yaitu para pelanggan kita.

Yang keliru menurut mas Agus adalah saat jadi karyawan kita menggap bos kita akan dapat mencukupi kebutuhan kita, begitu pula saat menjadi wirausahawan, kita menganggap diri kita mampu mencukupi kebutuhan hidup kita itu juga keliru, karena kecukupan, kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan itu yang memiliki hanya Allah. Prinsipnya dalam bekerja "juragan" kita adalah Allah.

Setelah mas Agus memaparkan tentang wirausaha, ada beberapa jamaah yang membuka wacana tentang ijazah dari ustad atau kiai, segitiga cinta dan perbedaan antara Muhammad dengan Muhammad bin Abdullah.

Kemudian Mas Nugroho menambahkan bahwa ada tidaknya Cak Nun dalam Gambang Syafaat bukan merupakan suatu masalah. Bahwa Alloh menciptakan Nur Muhammad dan darinya tercipta alam semesta dengan segala isinya, salah satu alasannya bahwa Allah bukan hanya ingin diketahui tetapi juga dikenal, maka dimulai dari Muhammad-lah maka akan mengenal Allah. Juga tentang ucapan Rasulullah bahwa ketika umatku akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 yang diterima, mungkin bisa jadi merupakan pancingan agar terus menggali ilmu-ilmu Allah hingga mengenal Allah. Andai saja kalimatnya hanya 1 yang tidak di terima, bisa jadi umat akan tenang-tenang saja.

Juga kita tidak perlu mangkel terhadap media yang diskriminatif dengan Cak Nun dan juga maiyah, karena demikian itulah media, harus bisa menjadi "anjing", berani njegug, pandai njilat dan agresif memburu (berita). Media tidak sanggup memberitakan Cak Nun.

Sekitar pukul 12.00 WIB pak Saratri, Pak Ilyas dan Habib Anis sudah melingkar bersama jamaah dan bersama-sama jamaah Gambang Syafaat bersama-sama menikmati "ambengan".

Sesaat setelah menikmati ambengan, diputarlah orasi Cak Nun di Jakarta dalam acara "Merajut kembali Nusantara"

Kemudian acara dilanjutkan dengan diskusi sesi kedua.

Pak Saratri mengawali pembicaraan malam bahwa ketika kita berada di Gambang Syafaat itu lebih baik mencari ilmu dari pada menerima ilmu karena jika kita menerima ilmu sama saja seperti selalu disuapi.

Saat Rasulullah berada di Madinah, maka periode itu adalah periode action, periode muamalah, tidak hanya mengurusi fiqih saja.

Pak Ilyas menceritakan bahwa beliau mendapat undangan sebuah acara yang di dalam acara itu terdapat sebuah pemecahan rekor MURI, pak Ilyas bependapat bahwa rekor MURI tidak ada hubungannya dengan akademis dan spiritual, tetapi hanya soal yang "paling" saja.

Salah satu sifat Rasulullah adalah beliau tidak membanggakan diri, padahal beliau adalah orang yang sangat kaya, sangat dihormati. Itulah salah sifat yang harus kita tiru selain sifat-sifat terpuji yang lainnya.

Di akhir acara, Habib Anis juga menambahkan bahwa salah satu sifat terpuji dari Rasulullah adalah bahwa beliau sangat sedikit bicara jika tidak ditanya maka beliau tidak akan berbicara. Karena ucapan sangat berbahaya jika tidak berhati-hati, Habib Anis kemudian melanjutkan bahwa apapun yang kita katakan, maka kita akan diuji dengan apa yang kita katakan tersebut.

Pukul 01.30 WIB, Indal Qiyam mengakhiri Gambang syafaat malam ini, ditutup doa dari Habib Anis.

Doc. Gambang Creative Team
www.maiyah.net

Tweet

Related Posts

Dari Gambang Syafaat Semarang
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Tuesday, January 29, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Dari Gambang Syafaat Semarang sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

Arsip Blog

  • October (1)
  • June (14)
  • May (18)
  • April (2)
  • February (1)
  • January (1)
  • January (1)
  • November (1)
  • August (2)
  • July (2)
  • June (3)
  • May (13)
  • April (26)
  • March (30)
  • February (43)
  • January (50)
  • December (4)

Resensi Buku

Kategori

Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik
Pejalan Sunyi

Followers

Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

Name Email Address important Content important

Reportase Maiyah

Contact Form

Name

Email *

Message *

Artikel Random

Memuat...
Copyright © Pejalan Sunyi
Template by Arlina Design