JIKA Anda pernah bersentuhan dengan aktifitas Maiyah, atau bahkan terlibat dalam setiap pengajian Maiyah Emha Ainun Nadjib, - akrab dipanggil Cak Nun - selama bertahun-tahun baik secara rutin maupun tentatif, Anda tentu tak akan kaget jika mendengar pernyataan-pernyataan tentang misalnya bahwa manusia jawa adalah makhluk jenis unggul, gen-gen yang membentuk manusia jawa (baca: jawa tidak dalam pengertian suku sebagaimana batak, madura, dll) adalah campuran dari berbagai gen sehingga tahan banting dan sanggup bertahan hidup dalam situasi apapun. (Berani kredit motor meski tak punya pekerjaan tetap, tetap kebal-kebul ngudut meski hutang menumpuk, dsb).
Bahkan, dalam berbagai waktu terakhir di acara-acara Maiyah, Cak Nun seringkali menuturkan bahwa Nenek Moyang manusia Jawa adalah Nabi Nuh, lebih tua dari Yahudi yang merupakan keturunan Nabi Ibrahim. Maka, jika kemudian bahasa jawa sanggup merangkum, memilah, dan memilih kata sampai pada tahap yang sedetil-detilnya, itu sebuah bukti nyata bahwa kebudayaan jawa memang sangat 'tua" jika dibandingkan dengan kebudayaan-kebudayaan lain.
Tengok misalnya bau tidak sedap. Bahasa jawa bisa mendetailnya dari pesing, penguk, badek, bacin, banger, dan lain-lain. Jika Bahasa Indonesia hanya mengenal kata jatuh, namun bahasa jawa mampu memilahnya menjadi ndlosor, nggeblak, kedempok, njlungup, nyungsep, dan sebagianya. Masih banyak contoh yang bisa dicari, tidak hanya dari bahasa indonesia, namun bahasa-bahasa asing lainnya termasuk bahasa Arab. Dari hal-hal itulah, Cak Nun lantas memiliki keyakinan bahwa suatu hari nanti Indonesia-lah yang akan menjadi kiblat atau pemimpin dunia. Indonesia adalah bangsa besar dengan manusia-manusia super istimewa yang akan menetukan hitam-putihnya dunia pada masa-masa yang akan datang.
Tak mungkin apa yang disampaikan Cak Nun itu bualan dan omong-kosong semata. Setiap yang disampaikan beliau sudah pasti didampingi oleh data-data. Maka, jika kemudian Anda baca artikel di bawah ini, Anda -khususnya- orang Maiyah pasti tak akan kaget jika ternyata kayu yang dipergunakan oleh Nabi Nuh untuk membuat perahu adalah kayu jati. Dan kayu jati itu ternyata berasal dari Pulau Jawa?
Silahkan baca artikel di bawah ini, artikel yang bersumber dari Pelita Online ini judul aslinya adalah Kapal Nabi Nuh diduga Berasal dari Nusantara
SEJAK ditemukannya situs kapal Nabi Nuh AS oleh Angkatan Udara Amerika serikat, tahun 1949, yang menemukan benda mirip kapal di atas Gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 M). Dan dimuat dalam berita Life Magazine pada 1960, saat pesawat Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya sekitar 150 M. Penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut hingga kini.
Seri pemotretan oleh penerbang Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat dugaan kapal Nabi Nuh AS itu. Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal Nabi Nuh AS itu berangkat. Atau di mana kapal Nabi Nuh AS itu dibuat?
Baru-baru ini, gabungan peneliti arkeolog-antropolgy dari dua negara, China dan Turki, beranggotakan 15 orang, yang juga membuat film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu, menemukan bukti baru. Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa; serpihan kayu kapal, tambang dan paku.
“Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki adalah merupakan fosil Kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas Yeung Wing
Pendapat National Turk
Dr.Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang sejak 20 Juni 1987 turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh AS, mengatakan: “Perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.” Dalam artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung Judi (Ararat) yang disebut dalam Al Qur’an, Surat Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).
Menurut peneliti The Noah’s Ark, kapal dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari desanya. Lalu berlayar ke anta beranta, saat dunia ditenggelamkan oleh banjir besar. Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh AS merapat ke sebuah daratan asing. Ketika air menjadi surut, maka tersibaklah bahwa mereka terdampar di puncak sebuah gunung.
Bila fosil kayu kapal itu menunjukan berasal dari Kayu Jati, dan itu hanya tumbuh di Indonesia jaman purba, boleh jadi Nabi Nuh AS dan umatnya dahulu tinggal di sana. Saat ini kita dapat saksikan dengan satelit, bahwa gugusan ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu merupakan daratan yang luas.
Seri pemotretan oleh penerbang Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat dugaan kapal Nabi Nuh AS itu. Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal Nabi Nuh AS itu berangkat. Atau di mana kapal Nabi Nuh AS itu dibuat?
Baru-baru ini, gabungan peneliti arkeolog-antropolgy dari dua negara, China dan Turki, beranggotakan 15 orang, yang juga membuat film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu, menemukan bukti baru. Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa; serpihan kayu kapal, tambang dan paku.
Hasil Laboratorium Noah’s Ark Minesteries International, China-Turki, setelah melakukan serangkaian uji materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukan bukti yang mengejutkan, bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS berasal dari kayu jati yang ada di Pulau Jawa.Mereka telah meneliti ratusan sample kayu purba dari berbagai negara, dan memastikan, bahwa fosil kayu jati yang berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah 100 persen cocok dengan sample fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS. Sebagaimana diungkap oleh Yeung Wing, pembuat film documenter The Noah’s Ark, saat melakukan konfrensi pers di Hongkong, Senin (26/4/2010) yang lalu.
“Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki adalah merupakan fosil Kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas Yeung Wing
Pendapat National Turk
Dr.Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang sejak 20 Juni 1987 turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh AS, mengatakan: “Perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.” Dalam artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung Judi (Ararat) yang disebut dalam Al Qur’an, Surat Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).
Menurut peneliti The Noah’s Ark, kapal dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari desanya. Lalu berlayar ke anta beranta, saat dunia ditenggelamkan oleh banjir besar. Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh AS merapat ke sebuah daratan asing. Ketika air menjadi surut, maka tersibaklah bahwa mereka terdampar di puncak sebuah gunung.
Bila fosil kayu kapal itu menunjukan berasal dari Kayu Jati, dan itu hanya tumbuh di Indonesia jaman purba, boleh jadi Nabi Nuh AS dan umatnya dahulu tinggal di sana. Saat ini kita dapat saksikan dengan satelit, bahwa gugusan ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu merupakan daratan yang luas.
Sedangkan Dr.Bill Shea, seorang antropolog, menemukan pecahan-pecahan tembikar sekitar 18 M dari situs kapal Nabi Nuh AS. Tembikar ini memiliki ukiran-ukiran burung, ikan dan orang yang memegang palu dengan memakai hiasan kepala bertuliskan Nuh. Dia menjelaskan, pada jaman kuno, barang-barang tersebut dibuat oleh penduduk lokal di desa itu untuk dijual kepada para peziarah situs kapal. “Sejak jaman kuno hingga saat ini, fosil kapal tersebut telah menjadi lokasi wisata,” ujarnya.[]
Bahan Baku Perahu Nuh adalah Kayu Jati dari Pulau Jawa
4/
5
Oleh
Admin
1 komentar:
Tulis komentarThis is wonderful. I am not quite familiar with the internet, but I believe that what I just read is some good material. Thanks for continuing to write such wonderful articles. God bless.
ReplyUntuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>