SALAH-SATU manusia terhebat di muka bumi ini,
dalam hal menjaga kesehatan yakni Nabi Muhammad. Pasalnya selama
hidupnya beliau hanya dua kali mengalami sakit. Padahal letak geografis
dataran Jazirah Arab seperti Makkah maupun Madinah memiliki cuaca yang
ekstrim.
Tentu saja sebagai pemimpin umat memiliki kesibukan yang luar biasa. Dengan begitu, pantas dijadikan panutan dalam segala hal khususnya menjaga kesehatannya. Sesungguhnya, apa yang menjadi resep beliau sehingga mampu menjaga kesehatanya?
Buku karya Ade Hashman, seorang dokter spesialis anetesi yang peduli pada kesehatan profetik ini, mencoba menguraikan sisi lain dari sosok Muhammad Saw khususnya dalam bidang kesehatan. Menurutnya, dalam diri Muhammad Saw banyak pelajaran yang penting untuk dipetik dan dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Nabi selalu bergosok gigi (bersiwak), menjaga kebersihan dan kesucian. Serta menerapkan pola hidup yang berkualitas.
Salah satu tema buku ini yang menarik yakni, Bab I, Mengenai Kesehatan: Nikmat Ilahi Yang Tidak Ternilai Mahalnya. Menurut Ade Hasman, kesehatan merupakan variabel penting bagi seseorang untuk bisa menjalani dan menikmati hidup. Bahwa kelezatan duniawi terasa hampa begitu kesehatan sirna. Seperti, menikmati makanan, minuman, tidur, dan beraktifitas lain. Jika tidak ada kesehatan, kearifan dengan sendirinya tidak tercapai, seni tidak akan muncul, kekuatan akan sirna, kekayaan menjadi tidak berguna. Dan kecerdasan tidak akan bisa dipraktikan. (hal, 36)
Ditengah kondisi kehidupan orang modern yang hidup dipenuhi dengan segala kecanggihan teknologi dan informasi serta lebih banyak memberikan orientasi hidupnya pada hal keduniawian belaka ketimbang memikirkan dirinya menjadi manusia banyak manusia yang mudah sakit. Bahkan, pola hidupnya dari mulai bangun tidur hingga menjelang tidur disibukkan dengan dunia eksternalnya. Tak pelak, saat memasuki usia 40 tahun banyak yang berjatuhan secara fisik.
Menjalani pola hidup sehat serta menghindari diri dari pola gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan berlebihan dan memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi untuk tubuh kita merupakan hal yang amat susah. Padahal dengan gaya hidup yang destruktif (merusak), seseorang sebenarnya telah “menginvestasi” sendiri penyakitnya sejak usia muda. Penting sekiranya memperhatikan aspek kesehatan jasmani dan ruhani. Bukankah, kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang yang sehat, yang juga tidak akan mampu dilihat kecuali orang tersebut yang jatuh sakit? Orang modern juga banyak yang mengkonsumi obat-obatan termasuk obat untuk perangsang untuk memompa vitalitas secara instan. Kesemuanya itu lambat, tetapi pasti akan menghancurkan bangunan kesehatan.(hal, 40)
Konon, serentetan daftar hitam peradaban modern yang menyumbangkan terjadinya cacat kesehatan masih di perpanjang oleh pencemaran teknologi. Seperti, kini mahalnya air bersih dan udara sehat. Sesungguhnya banyak cara untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan kita sejatinya. Pertama, menggerakan badan, baik dengan menjalankan olahraga secara teratur maupun saat menjalankan ibadah seperti sholat. Pasalnya dengan bergerak selain memperkuat otot juga tidak akan membuat sakit. Kedua, menjaga kebersihan lahir dan bathin, seperti berwudhu. Ketiga, tidur dan istirahat. Sebagaimana terurai dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ”Sesungguhnya badanmu punya hak atasmu.”(hal, 201)
Pakar kesehatan Andrew Weil MD menuturkan kepada kita, bahwa sebagian besar ”suku cadang” tubuh kita dirancang layak pakai, bergaransi atau produktif tidak bermasalah selama 80 tahun asalkan syarat dasar bagi pemeliharaan dan pencegahan ditaati. Sesungguhnya, dengan kesehatan yang Anda miliki dan rasakan segala hal dapat dicapai. Sebagaimana diungkapkan Prof Sayyed Hossein Nasr, pondasi ilmu kedokteran Islam ialah al-Thib al-Nabawy (kedokteran profetik) yang digali dari ucapan, kebiasaan, atau perilaku Nabi Muhammad Saw yang berkaitan dengan kesehatan, kebersihan, pemeliharan badan, dan hubungan antara batin dan tubuh.
Kehadiran buku ini semakin menarik dibaca. Pasalnya pembaca diajak untuk menjaga kesehatan lahir dan batin. Dengan menghadirkan sosok Muhammad Saw untuk dijadikan keteladanan khususnya dalam bidang kesehatan membantu Anda menemukan inspirasi dan keteladanan yang sangat berharga. Serta dalam meningkatkan kualitas dalam kehidupan Anda. Hal ini juga sesuai dengan tujuan kehadiran Islam adalah untuk memelihara agama, akal, jiwa jasmani, harta dan keturunan umat manusia. Selamat membaca!
Judul: Rahasia Kesehatan Rasulullah: Meneladani
Gaya Hidup Sehat Nabi Muhammad SAW.
Penulis: dr. Ade Hashman
Penerbit:Naura Books
Tahun: 2013
Tebal: 324 halaman
Harga:Rp. 64.000
Peresensi: Ahmad Faozan, Alumnus PP. Tebuireng Jombang Jatim
sumber : nu.or.id
Tentu saja sebagai pemimpin umat memiliki kesibukan yang luar biasa. Dengan begitu, pantas dijadikan panutan dalam segala hal khususnya menjaga kesehatannya. Sesungguhnya, apa yang menjadi resep beliau sehingga mampu menjaga kesehatanya?
Buku karya Ade Hashman, seorang dokter spesialis anetesi yang peduli pada kesehatan profetik ini, mencoba menguraikan sisi lain dari sosok Muhammad Saw khususnya dalam bidang kesehatan. Menurutnya, dalam diri Muhammad Saw banyak pelajaran yang penting untuk dipetik dan dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Nabi selalu bergosok gigi (bersiwak), menjaga kebersihan dan kesucian. Serta menerapkan pola hidup yang berkualitas.
Salah satu tema buku ini yang menarik yakni, Bab I, Mengenai Kesehatan: Nikmat Ilahi Yang Tidak Ternilai Mahalnya. Menurut Ade Hasman, kesehatan merupakan variabel penting bagi seseorang untuk bisa menjalani dan menikmati hidup. Bahwa kelezatan duniawi terasa hampa begitu kesehatan sirna. Seperti, menikmati makanan, minuman, tidur, dan beraktifitas lain. Jika tidak ada kesehatan, kearifan dengan sendirinya tidak tercapai, seni tidak akan muncul, kekuatan akan sirna, kekayaan menjadi tidak berguna. Dan kecerdasan tidak akan bisa dipraktikan. (hal, 36)
Ditengah kondisi kehidupan orang modern yang hidup dipenuhi dengan segala kecanggihan teknologi dan informasi serta lebih banyak memberikan orientasi hidupnya pada hal keduniawian belaka ketimbang memikirkan dirinya menjadi manusia banyak manusia yang mudah sakit. Bahkan, pola hidupnya dari mulai bangun tidur hingga menjelang tidur disibukkan dengan dunia eksternalnya. Tak pelak, saat memasuki usia 40 tahun banyak yang berjatuhan secara fisik.
Menjalani pola hidup sehat serta menghindari diri dari pola gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan berlebihan dan memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi untuk tubuh kita merupakan hal yang amat susah. Padahal dengan gaya hidup yang destruktif (merusak), seseorang sebenarnya telah “menginvestasi” sendiri penyakitnya sejak usia muda. Penting sekiranya memperhatikan aspek kesehatan jasmani dan ruhani. Bukankah, kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang yang sehat, yang juga tidak akan mampu dilihat kecuali orang tersebut yang jatuh sakit? Orang modern juga banyak yang mengkonsumi obat-obatan termasuk obat untuk perangsang untuk memompa vitalitas secara instan. Kesemuanya itu lambat, tetapi pasti akan menghancurkan bangunan kesehatan.(hal, 40)
Konon, serentetan daftar hitam peradaban modern yang menyumbangkan terjadinya cacat kesehatan masih di perpanjang oleh pencemaran teknologi. Seperti, kini mahalnya air bersih dan udara sehat. Sesungguhnya banyak cara untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan kita sejatinya. Pertama, menggerakan badan, baik dengan menjalankan olahraga secara teratur maupun saat menjalankan ibadah seperti sholat. Pasalnya dengan bergerak selain memperkuat otot juga tidak akan membuat sakit. Kedua, menjaga kebersihan lahir dan bathin, seperti berwudhu. Ketiga, tidur dan istirahat. Sebagaimana terurai dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ”Sesungguhnya badanmu punya hak atasmu.”(hal, 201)
Pakar kesehatan Andrew Weil MD menuturkan kepada kita, bahwa sebagian besar ”suku cadang” tubuh kita dirancang layak pakai, bergaransi atau produktif tidak bermasalah selama 80 tahun asalkan syarat dasar bagi pemeliharaan dan pencegahan ditaati. Sesungguhnya, dengan kesehatan yang Anda miliki dan rasakan segala hal dapat dicapai. Sebagaimana diungkapkan Prof Sayyed Hossein Nasr, pondasi ilmu kedokteran Islam ialah al-Thib al-Nabawy (kedokteran profetik) yang digali dari ucapan, kebiasaan, atau perilaku Nabi Muhammad Saw yang berkaitan dengan kesehatan, kebersihan, pemeliharan badan, dan hubungan antara batin dan tubuh.
Kehadiran buku ini semakin menarik dibaca. Pasalnya pembaca diajak untuk menjaga kesehatan lahir dan batin. Dengan menghadirkan sosok Muhammad Saw untuk dijadikan keteladanan khususnya dalam bidang kesehatan membantu Anda menemukan inspirasi dan keteladanan yang sangat berharga. Serta dalam meningkatkan kualitas dalam kehidupan Anda. Hal ini juga sesuai dengan tujuan kehadiran Islam adalah untuk memelihara agama, akal, jiwa jasmani, harta dan keturunan umat manusia. Selamat membaca!
Judul: Rahasia Kesehatan Rasulullah: Meneladani
Gaya Hidup Sehat Nabi Muhammad SAW.
Penulis: dr. Ade Hashman
Penerbit:Naura Books
Tahun: 2013
Tebal: 324 halaman
Harga:Rp. 64.000
Peresensi: Ahmad Faozan, Alumnus PP. Tebuireng Jombang Jatim
sumber : nu.or.id
Sisi Lain Sosok Muhammad SAW
4/
5
Oleh
Admin
Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>