• Home
  • About
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Menu

Pejalan Sunyi

iklan banner
  • Home
  • Daftar Isi
  • News
  • Inspirasi
  • Seputar Guru
    • Regulasi Pendidikan
    • Perangkat Pembelajaran
    • Media Pembelajaran
    • Guru Menulis
    • Sertifikasi Guru
    • Pendataan Pendidikan
  • Tips & Trik
  • Budaya
    • Opini
    • Esai
    • Resensi Buku
    • Cerpen
    • Puisi
    • Anekdot
  • Maiyah
    • Tentang Maiyah
    • Kolom Mbah Nun
    • Kolom Jamaah Maiyah
    • Reportase Maiyah
  • Literasi
  • Download
  • Kirim Artikel

Artikel Populer

  • Tak Hanya Isi Beha yang Bikin 'Telan Ludah', Omset Jual Beha juga Mampu Membuat Mata Terpana
  • Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Pendidikan Tercinta
  • STRUKTUR KURIKULUM SD/MI 2013
  • Cak Nun: Reformasi 1998 Bukan Hanya Gagal, Tapi Juga Palsu
  • Konspirasi Semesta
  • Jalan Ke-7 Revolusi
  • Perkiraan Turunnya Lailatul Qadar Berdasar Pengalaman Para Ulama Tashawuf

Inspirasi

Pengunjung

Free counters!
top personal sites
top personal sites
Home / Tentang Maiyah / Pintu, Maiyah bukan Mazhab

Friday, February 22, 2013

Pintu, Maiyah bukan Mazhab

Baca Juga

Maiyah Mocopat Syafaat

"Sing tak pengini kowe teko mrene iku mung siji, kowe biso duwe pikiran sing bening, lan ati sing resik. Yen kowe wis biso koyo ngono, kuwi pek’en kabeh aku ora arep njaluk," ungkap Cak Nun di penghujung acara Mocopat Syafaat. Atau kira-kira dua tiga kali kedatangan saya di mocopatan, sebelum pemikiran tentang maiyah. Ungkapan tersebut seperti magnet yang terus menerus menarik diri ini untuk senantiasa datang dan hadir di dusun Jetis, Kasihan Bantul.

Ibarat orang yang sedang bertamu, baru menginjakkan kaki di pelataran rumah, pintu sudah dibuka lebar-lebar. Dan di depan pintu, si empunya rumah sudah menunggu menyambut kedatangan kita. Tidak ada uluk salam, karena sudah terwakili dengan terbukanya pintu. Ucapan salam yang sesungguhnya adalah kepercayaan dan keyakinan si empunya rumah terhadap para tamunya. Sehingga sudah menjadi kelayakan atau kewajiban kita di dalam menjaga etika atau adab "per-tamu-an". Untuk tidak mengkhianati kepercayaan dan keyakinan si empunya rumah. Atau, masing-masing dari kita bertanggungjawab atas pilihan-pilihan kita di dalam bersikap. Tentu saja pilihan sikap yang didasar-landasi kebeningan pikiran dan olah resik dari kedalaman kandungan hati. Atau, bebarengan untuk senantiasa belajar membuat menjadi beningnya oikiran dan tetap istiqomah untuk reresik kandungan hati.

Lalu perlahan-lahan konsep tentang "tamu dan tuan rumah" di acara Mocopat Syafaat "dihilangkan". Atau dibuat menjadi sempit jaraknya. Dan tumbuh menjadi keluarga maiyah, seiring dengan pemikiran tentang Maiyah. Jadi itulah yang saya katakan maiyah sebagai pintu, pintu yang terbuka. Dan tinggal bagaimana kita bersikap terhadap pintu yang sudah terbuka. Sumangga kersa!!

"Bebarengan atau bersama-sama belajar untuk membeningkan pikiran dan membersihkan hati". Ungkapan Cak Nun yang membuat diri ini untuk selalu berusaha hadir disetiap mocopatan. Sebagai ajakan untuk berintrospeksi diri. Membangun dan mengembangkan kesadaran diri untuk merdeka memakanai hidup. Untuk metani dan belajar bersikap.
Karena, Maiyah hanyalah pintu. Untuk terbukanya kebuntuan atas pilihan sikap dan cara pikir. Jadi, Maiyah bukanlah mazhab. Aliran apalagi sebuah organisasi massa Islam yang besar, lalu mempunyai alasan untuk membuat aturan untuk menjadi hakim. Karena tumbuhnya Maiyah bukan dan tidak untuk tujuan yang remah seperti itu. Bukan untuk menjadi siapa, tetapi apa yang sudah, sedang dan akan kita kerja lakukan. Sebuah proses yang terus menerus.
Justru Maiyah merupakan cara pandang untuk nggathukk'e dan menemukan ketepatan dan keteraturan bentuk. Membuat menjadi pupusnya ketidak dewasaan dalam berpikir dan bersikap. Membuka pintu untuk mencari dan merumuskan kemudian menemukan formulanya. Maiyah hanyalah pintu untuk menggugah kesadaran pikir dan kelelapan hati yang tertidur. Kesederhanaan dan kebersahajaan di dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Lantas tinggal sikap kita bagaimana, purun napa mboten, yes or no? Mau atau tidak.

Karena, Maiyah bukanlah mazhab. Maka orang-orang Maiyah harus mempunyai kewaspadaan. Sebab, Maiyah bukanlah harga mati. Atau bukan merupakan bentuk akhir. Toh kalau memang Maiyah itu adalah bentuk akhir sebuah nilai, bukanlah pada kuantitas titik pentingnya. Namun, justru bagaimana kita, sikap orang-oran Maiyah di dalam berproses menjalani laku atau bermaiyah. Maiyah adalah sebuah proses kebersahajaan dan kesederhanaan perjalanan hidup. Untuk berusaha belajar sadar, dan menjadi lebih berkualitas. Sudah semestinya kita orang Maiyah melapangkan hati dan pikiran. Karena Maiyah merupakan metode pembelajaran untuk me-merdeka-kan akal pikiran.

Ditulis Oleh DS. Nugroho, tinggal di Klaten.

Tweet

Related Posts

Pintu, Maiyah bukan Mazhab
4/ 5
Oleh Admin
Admin Pada Friday, February 22, 2013 Komentar
Pejalan Sunyi

Tentang Pejalan Sunyi

Pejalan Sunyi berusaha berbagi apa saja yang bermanfaat. Jika menurut Anda, artikel dalam blog ini bermanfaat, silahkan dibagi, jangan lupa meletakkan link Pintu, Maiyah bukan Mazhab sebagai sumbernya. Tabik!.

Berlanggangan via Surel

Suka dengan artikel di atas? Silahkan berlangganan melalui email untuk mendapatkan artikel terbaru dari Pejalan Sunyi.

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
  • Artikel Terbaru
  • Arsip Blog

Artikel Terbaru

Arsip Blog

  • October (1)
  • June (14)
  • May (18)
  • April (2)
  • February (1)
  • January (1)
  • January (1)
  • November (1)
  • August (2)
  • July (2)
  • June (3)
  • May (13)
  • April (26)
  • March (30)
  • February (43)
  • January (50)
  • December (4)

Resensi Buku

Kategori

Anekdot Berita Pendidikan Cerpen Download Esai Guru Menulis Inspirasi Kolom Kolom Cak Nun Kolom Jamaah Maiyah Literasi News Opini Pendataan Pendidikan Puisi Regulasi Reportase Maiyah Resensi Buku Sertifikasi Guru Tentang Maiyah Tips & Trik
Pejalan Sunyi

Followers

Pejalansunyi.id berusaha berbagi informasi yang bermanfaat. Jika ada ide, kritik, atau saran, silahkan hubungi kami dengan kontak berikut. Salam!

Name Email Address important Content important

Reportase Maiyah

Contact Form

Name

Email *

Message *

Artikel Random

Memuat...
Copyright © Pejalan Sunyi
Template by Arlina Design